Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ayam Broiler Ganggu Hormon Manusia

Tiap orang tentu menyukai dan pernah menyantap daging ayam, namun siapa sangka daging broiler tersebut membahayakan tubuh manusia.

Editor: Sanusi
zoom-in Ayam Broiler Ganggu Hormon Manusia
googleimage

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Tiap orang tentu menyukai dan pernah menyantap daging ayam, namun siapa sangka daging dari ayam potong atau broiler yang diternakkan tersebut membahayakan tubuh manusia.

Ayam ras pedaging yang disuntik vaksin dan mengonsumsi berbagai macam vitamin agar memiliki bobot maksimal, juga disuntik dengan hormon Estrogen.

Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus konsultan ginjal dan hipertensi, Dr Zulkhair Ali SpPD KGH dari Rumah Sakit Dr Moehammad Husein (RSMH) Palembang, mengatakan bila hormon Estrogen digunakan petenak ayam, selain untuk mempercepat pertumbuhan juga menambah nafsu makan hewan tersebut.

Sayang, hormon akan melekat pada daging yang dikonsumi manusia. Akibatnya, berlebihnya hormon estrogen bisa mengganggu hingga mengubah hormon yang ada di tubuh manusia.

"Jika pria mengkonsumsi daging ayam broiler yang masih melekat hormon Estrogen, maka pria itu cenderung tumbuh seperti perempuan. Ciri fisik perempuan akan dialami oleh pria tersebut, seperti dada yang membesar bahkan mengubah perilaku. Sehingga, cenderung seperti perempuan," katanya saat ditemui di ruang kerja, Jumat (26/7).

Hormon Estrogen membantu pertumbuhan ayam broiler lebih cepat. Bila ayam biasa membutuhkan waktu 5-7 bulan agar siap dipotong dan dikonsumsi, namun ayam broiler yang disuntik hormon hanya membutuhkan waktu kurang dari 45 hari.

Ayam broiler yang disuntik Estrogen dan dicekoki belasan vitamin membuat nafsu makan bertambah dari biasanyan, salah satunya Amylate yang biasa digunakan peternak ayam broiler di Palembang.

Berita Rekomendasi

Zulkhair menyebut metode yang dilakukan peternak memaksa ayam cepat tumbuh dan besar. Apalagi selama bulan Ramadan permintaan daging ayam meningkat dibandingkan biasanya, pasokan pun ditambah dua kali lipat jelang Hari Raya Idul Fitri, dimana warga muslim Palembang yang merayakan kemenangan pasca 30 hari berpuasa menghidangkan menu makanan yang didominasi oleh daging.

Ayam broiler selalu diberi suplai makanan konsentrat. Aktivitasnya yang hanya makan dan tidur membuat dagingnya menimbun lemak.

Estrogen yang disuntikkan adalah hormon yang memainkan peran kunci dalam perkembangan organ dan sistem reproduksi perempuan. Seorang anak perempuan didorong menstruasi (haid) lebih dini meski di usia yang belum seharusnya.

"Ini adalah lahan bisnis terbaik untuk peternak ayam pedaging, pabrik ayam dan penjual ayam. Tapi di sisi konsumen, timbul masalah bagi kesehatannya. Warga harus memilih daging ayam dengan benar dan seksama, jika ingin sehat lakukan hal yang terbaik dengan menghindari makanan yang sudah diketahui resikonya bila dikonsumsi," imbaunya.

Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (DP2K) Kota Palembang, Harrey Hadi kepada Sripo mengatakan, permintaan akan daging menjadi alasan banyak peternak mempercepat proses panen ayam broiler. Harrey yang baru dilantik tiga hari lalu ini berusaha menyelesaikan permasalahan yang dibidangi pihaknya dalam waktu dekat.

"Saya akan perhatikan permasalahan apa saja yang dihadapi baik di sektor peternakan, perikanan, pertanian dan kehutanan. Nanti diselesaikan secara komprehensif agar kualitas dan kuantitas daging khususnya baik untuk dikonsumsi warga Palembang," ujarnya usai pelantikan di Ruang Prameswara Setda Kota Palembang, Kamis (25/7).

Lebih jauh Harrey mengimbau tak hanya kepada para peternak, namun pedagang agar memandang batas wajar saat menjual daging kepada masyarakat selama bulan Ramadan atau jelang Lebaran Idul Fitri.

"Harus bisa menahan diri, mencari keuntungan boleh tapi jangan memberatkan apalagi membahayakan masyarakat yang mengkonsumsinya," kata Harrey. (mg2/mg5)

Tags:
Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas