Alex Noerdin Yakin Tetap Menang di Pemungutan Suara Ulang
Calon Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) yang merupakan calon petahana (incumbent), meyakini jika pada
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Calon Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) yang merupakan calon petahana (incumbent), meyakini jika pada pemungutan suara ulang (PSU) 4 September mendatang, dia bersama Ishak Mekki akan tetap menjadi pemenang Pilkada Sumsel, karena Alex yakin selama ini mendapat amanat dari rakyat untuk memimpin Sumsel.
"Meskipun diulang, saya yakin akan tetap menang, dimanapun tempat yang akan diulang kami akan tetap mendapatkan amanat rakyat," kata Alex Noerdin disela pelantikan dan mengambil sumpah 44 pejabat eselon III dan IV yang terdiri dari 14 orang eselon III, eselon IV 30 orang di lingkup pemerintah provinsi Sumsel, yang berlangsung di Griya Agung Palembang, Kamis (1/8/2013).
Alex juga menyayangkan adanya keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang meminta dilaksanakan pemungutan ulang di beberapa kabupaten/kota di Sumsel. Sebab dengan adanya pemungutan ulang tersebut pemerintah daerah kembali mengeluarkan dana besar untuk melaksanakannya.
"Akibat pemungutan suara ulang, maka kita kembali menggunakan uang rakyat dan jumlahnya tidak kecil, melainkan puluhan milyar yang digunakan penyelenggara pemilu dan aparat keamanan," terangnya.
Dalam kesempatan itu, Alex berharap pejabat yang telah dilantik tersebut bisa menetralisir semua dugaan yang dilakukan pihak tidak bertanggungjawab, khususnya pasangan calon gubenur dan Wagub Sumsel yang melakukan black campaign.
"Saya miris ada selebaran yang mengatakan jangan pilih pemimpin yang menggunakan dana APBD Rp 1,4 triliun untuk kampanye yang disebarkan pasangan Herman Deru-Maphilinda padahal itu tidak benar. Dan hal ini sudah 4 kali diaudit BPK, dan selama ini tidak ada masalah. Dan ini boleh dikutip," jelasnya.
Ia pun menyayangkan adanya serangan kampanye hitam yang dilakukan pihak besan terhadap dirinya, sebab itu sudah menyesatkan.
"Kalau Deru bilang kendaraan bermotor dari dana hibah itu harusnya plat merah kan lucu, karena plat merah jika pemerintah yang membelajakan, tapi ini pihak ketiga maka hitam, dan mereka harus mengerti," jelasnya.