Aktivitas Pengamen di Malioboro Dibatasi Selama Lebaran Agar tak Picu Kemacetan
Aktivitas grup musik jalanan yang biasa meramaikan kawasan Malioboro, mulai dibatasi sejak sepekan sebelum lebaran dan seminggu sesudahnya.
Laporan Reporter Tribun Jogja Ekasanti Anugraheni
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Aktivitas grup musik jalanan yang biasa meramaikan kawasan Malioboro, mulai dibatasi sejak sepekan sebelum lebaran dan seminggu sesudahnya.
Pembatasan itu, dilakukan karena pementasan grup musik tersebut seringkali menimbulkan kerumunan penonton dan memicu kemacetan Malioboro.
Kepala UPT Malioboro Syarif Teguh mangatakan, ada delapan grup musik yang selama ini aktif di sepanjang Malioboro, mulai dari depan Inna Garuda hingga Pasar Beringharjo. Mereka hanya diperbolehkan pentas di Malioboro maksimal di empat titik setiap hari selama masa pembatasan tersebut.
"Paling banyak empat titik, kalau bisa lebih sedikit lebih baik, untuk menghindari kemacetan," ucap Syarif kepada Tribun Jogja, Jumat (02/8/2013)
Lebih jauh, Syarif memang tidak membatasi empat titik mana saja yang diperbolehkan menjadi lokasi pementasan. Ia menyerahkan pembagian jadwalnya serta pemilihan titik pementasannya kepada grup-grup musik jalanan itu sendiri.
Biasanya, kata dia, sejumlah titik yang ramai pementasan musisi jalanan itu antara lain di depan Malioboro mall, depan Hotel Mutiara satu, depan batik Terang Bulan, dan Selatan Ramai Mall.
Selain pembatasan lokasi, UPT Malioboro juga menerapkan pembatasan waktu pementasannya mulai setelah Magrib hingga sekitar jam 22.00 WIB.
Namun, terus Syarif, kalau pementasan itu sudah dikerumuni massa banyak, maka musisi harus menghentikan pementasannya untuk sementara. Mereka juga, diharuskan menyiapkan seorang personel untuk mengatur kerumunan penonton agar tidak memicu kemacetan.
"Kami harap mereka tertib, kalau tidak, mohon maaf kalau harus kami liburkan dulu. Jangan sampai berbagai upaya penataan yang sudah diupayakan Pemkot justru terganggu oleh aksi pementasan musisi itu," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.