Ketua Asperindo Sumut Tolak Pemakaian Porter Baru di Kualanamu
Eka Tarigan, Ketua Asperindo Wilayah Sumatera Utara, tak bisa menerima alasan pemakaian porter baru di KNIA.
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Eka Tarigan, Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Ekspres Indonesia (Asperindo) Wilayah Sumatera Utara, tak bisa menerima alasan pemakaian porter baru di Kualanamu International Airport (KNIA).
"Lha, emang kita baru buka bandara baru? Kita kan cuma pindah aja. Memang ke mana pekerja senior dari Polonia?" tanyanya, Kamis (1/8/2013).
"Biasanya, dua jam barang sudah bisa keluar, sekarang lima jam aja belum bisa ke luar," imbuhnya.
"Okelah mereka merekrut pemuda lokal, kami apresiasi itu. Tapi, tolong rekrut SDM yang berkualitas dan orangnya harus benar," pintanya.
Para konsumen, menurutnya tidak akan peduli dengan keterlambatan pengiriman barang, karena mereka sudah bayar mahal.
"Kalau keluarnya lama, otomatis kami mengirimnya lambat. Kalau sudah terlau lama, kantor sudah tutup dan terpaksa kami kirim besok, para pelanggan pasti mengeluh," paparnya.
"Tadi kami sudah rapat dengan Chief of Cargo KNIA. Mereka berjanji segera memercepat kinerja mereka. Kita lihat saja bagaimana perkembangannya," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, kelambatan pelayanan kargo di Kualanamu International Airport (KNIA), ternyata tak hanya disebabkan rusaknya mesin X-Ray.
Penggunaan porter baru oleh PT Gapura Angkasa, BUMN pengelola kargo bandara, juga memerlambat proses pengeluaran kargo, yang biasanya hanya memakan waktu dua jam ketika bandara masih di Polonia. (*)