Waspadai Angin Kencang di Perairan Bangka Tengah
Guna mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan di laut, Wahid mengingatkan, agar para nelayan
Editor: Dewi Agustina

Laporan Wartawan Bangka Pos, Zulkodri
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Kepala Satuan Polisi Air Polres Bangka Tengah (Bateng), Iptu Wahid Slamet seizin Kapolres Bateng, AKBP M Setyobudi membenarkan adanya dua nelayan yang berhasil diselamatkan oleh Tim Penyelamat Gabungan, saat terjadinya badai di laut.
Guna mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan di laut, Wahid mengingatkan, agar para nelayan untuk mewaspadai adanya angin kencang yang terjadi Kamis (1/8/2013). Menurutnya, hal itu dapat membahayakan nelayan itu sendiri.
"Iya keduanya berhasil diselamatkan. Beruntung Pak Jupri segera menghubungi seseorang kalau ada badai. Sebab kalau di laut itu, terkadang cuaca tidak menentu," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jupri (37) dan anaknya Dirgahayu (13) warga Desa Kurau Barat, akhirnya berhasil diselamatkan tim penyelamat gabungan dari Tagana Babel dan Sat Polair Polres Bateng, setelah enam jam terapung-apung di laut, Jumat (2/8/2013).
Kedua nelayan bagan ini, terlempar dari bagan apung ketika disapu angin kencang (angin Tenggara) dan ombak besar pada Kamis (1/8/2013) sekitar pukul 21.45 WIB.
Informasi yang dihimpun Bangka Pos (Tribunnews.com Network), ayah dan anak ini dalam kesehariannya bekerja sebagai nelayan bagan yang berlokasi di sekitar Pulau Bebuar. Keduanya berangkat ke bagan dan beraktivitas seperti biasa.
Namun Kamis (1/8/2013) sekitar pukul 21.00 WIB, dari kejauhan terlihat akan turunnya hujan. Keduanya pun berlindung di dalam rumah bagan.
Sekitar pukul 21.45 WIB, turun hujan yang disertai angin kencang. Keadaan semakin parah ketika ombak di sekitar bagan juga tinggi.
"Saya sudah pasrah, hanya berdoa saja. Saya sempat menelpon bos saya, Usman, bahwa saya terkena badai," ujarnya menceritakan awal kejadian kepada salah satu petugas Tagana, Jumat (2/8/2013).