Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Waspadai Angin Kencang di Perairan Bangka Tengah

Guna mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan di laut, Wahid mengingatkan, agar para nelayan

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Waspadai Angin Kencang di Perairan Bangka Tengah
SERAMBI INDONESIA/BUDI FATRIA
Nelayan merapikan jaring pukat di pantai Gampong Jawa, Banda Aceh, Rabu (17/4/2013). Cuaca buruk dalam sepekan ini menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika perlu diwaspadai, hujan ringan hingga sedang yang disertai angin kencang dan kecepatan angin di Banda Aceh 30 km/jam. SERAMBI/BUDI FATRIA 

Laporan Wartawan Bangka Pos, Zulkodri

TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Kepala Satuan Polisi Air Polres Bangka Tengah (Bateng), Iptu Wahid Slamet seizin Kapolres Bateng, AKBP M Setyobudi membenarkan adanya dua nelayan yang berhasil diselamatkan oleh Tim Penyelamat Gabungan, saat terjadinya badai di laut.

Guna mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan di laut, Wahid mengingatkan, agar para nelayan untuk mewaspadai adanya angin kencang yang terjadi Kamis (1/8/2013). Menurutnya, hal itu dapat membahayakan nelayan itu sendiri.

"Iya keduanya berhasil diselamatkan. Beruntung Pak Jupri segera menghubungi seseorang kalau ada badai. Sebab kalau di laut itu, terkadang cuaca tidak menentu," ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Jupri (37) dan anaknya Dirgahayu (13) warga Desa Kurau Barat, akhirnya berhasil diselamatkan tim penyelamat gabungan dari Tagana Babel dan Sat Polair Polres Bateng, setelah enam jam terapung-apung di laut, Jumat (2/8/2013).

Kedua nelayan bagan ini, terlempar dari bagan apung ketika disapu angin kencang (angin Tenggara) dan ombak besar pada Kamis (1/8/2013) sekitar pukul 21.45 WIB.

Informasi yang dihimpun Bangka Pos (Tribunnews.com Network), ayah dan anak ini dalam kesehariannya bekerja sebagai nelayan bagan yang berlokasi di sekitar Pulau Bebuar. Keduanya berangkat ke bagan dan beraktivitas seperti biasa.

Berita Rekomendasi

Namun Kamis (1/8/2013) sekitar pukul 21.00 WIB, dari kejauhan terlihat akan turunnya hujan. Keduanya pun berlindung di dalam rumah bagan.

Sekitar pukul 21.45 WIB, turun hujan yang disertai angin kencang. Keadaan semakin parah ketika ombak di sekitar bagan juga tinggi.

"Saya sudah pasrah, hanya berdoa saja. Saya sempat menelpon bos saya, Usman, bahwa saya terkena badai," ujarnya menceritakan awal kejadian kepada salah satu petugas Tagana, Jumat (2/8/2013).

Sumber: Bangka Pos
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas