Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Awas, Beredar Beras Mengandung Klorin

Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DPKP Kota Bandung, Eli Wasliah, mengimbau warga untuk hati-hati saat membeli beras.

Editor: Sanusi
zoom-in Awas, Beredar Beras Mengandung Klorin
Beras Berpemutih 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DPKP Kota Bandung, Eli Wasliah, mengimbau warga untuk hati-hati saat membeli beras.

Warga diimbau tidak tergiur oleh warba beras yang putih. Pasalnya kata Eli, ditemukan zat pewarna klorin pada beras yang dijual di pasar umum.

"Kami menemukan beras mengandung klorin atau pemutih di Pasar tradisional," ujar Eli saat melakukan inspeksi mendadak bahan pokok di Pasar Ciroyom, Sabtu (3/8) dini hari.

Menurut Eli, pencampuran klorin bukan dilakukan pedagang tapi pemasok dari luar daerah Kota Bandung.

"Kami melakukan pemeriksaan rutin ke sejumlah pasar, baik tradisional maupun modern dan ditemukan ada beras yang dicampur klorin," kata Eli.

Eli mengatakan pemasok ingin berasnya terlihat lebih menarik dan putih. Padahal pencampuran zat pemutih padat yang biasa digunakan di kolam renang itu, menurut Eli, membahayakan kesehatan konsumen.

"Kami hanya bisa memberikan teguran dan minta kepada pedagang untuk menyampaikan kepada suplier agar tidak mencampur beras dengan klorin," katanya.

Berita Rekomendasi

Ciri beras yang mengandung klorin, kata Eli, putih mengkilap dan licin jika dipegang. "Beras yang mengandung klorin, akan merusak saluran pencernaan konsumen karena saat masuk perut, klorin ini merusak usus dan bisa menimbulkan kanker," ujarnya.

Selain memeriksa beras, saat inspeksi mendadak di Pasar Ciroyom, Eli juga memeriksa daging sapi, ayam, dan ikan asin. Namun dari produk-produk tersebut tidak ditemukan bahan pengawet. Eli dan rombongannya juga tidak menemukan daging gelongongan maupun ayam suntik.

"Saya jamin di Kota Bandung tak ada daging sapi gelongongan karena saat penyembelihan diawasi ketat," kata Eli sambil mengatakan permintaan daging sapi dan ayam di Kota Bandung menjelang hari raya Idulfitri meningkat 300 persen.

Eli menjamin ketersediaan daging sapi aman sampai H+5 karena ada pasokan dari Jawa Timur dan Cijapati. Eli mengatakan stok sapi di rumah pemotongan hewan (RPH) per tanggal 30 Juli 2013 terbilang aman, yaitu di Ciroyom 165 ekor, Cirangrang 80 ekor, Virgo Margacinta 50 ekor, Regol 50 ekor, dan Cijawura 20 ekor.

"Stok sapi sudah 340 ekor. Sedangkan pemasukan pada hari selanjutnya diperkirakan sekitar 150 ekor," ujarnya. (tsm)

Tags:
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas