Warga Surabaya Diminta tak Tukarkan Uang di Malam Hari
Menukarkan uang ke penjual jasa penukaran uang yang marak menjelang lebaran di Surabaya, ternyata berisiko.
Laporan Wartawan Surya M Taufik
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Menukarkan uang ke penjual jasa penukaran uang yang marak menjelang lebaran di Surabaya, ternyata berisiko. Terlebih, kalau penukaran uang itu dilakukan pada malam hari.
Pasalnya, sejumlah warga mengaku mendapat uang palsu dari penjual jasa penukaran uang.
Mengantisipasi hal tersebut, Sat Binmas Polrestabes Surabaya menggelar sidak di sejumlah lokasi penukaran uang di pinggir-pinggir jalan, Senin (5/8/2013) malam.
Dalam sidak itu, aparat menyasar penjual jasa penukaran uang yang ada di Jalan Pahlawan dan Jalan Bubutan.
Petugas yang dipimpin Kasatbinmas Polrestabes Surabaya AKBP Firmansyah itu, kemudian memeriksa satu persatu jasa penukaran uang yang berjejer di pinggir-pinggir jalan.
Selain penjualnya, petugas juga memeriksa uang yang mereka jajakan menggunakan alat detektor uang dan ultra violet.
"Menjelang lebaran tiba, banyak dimanfaatkan pelaku kejahatan. Kali ini yang kita soroti adalah penjual jasa penukaran uang yang marak saat Ramadan hingga jelang lebaran," terang Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya Kompol Suparti yang ikut dalam razia.
Menurutnya, pelaku kejahatan dalam hal ini sengaja melakukan aksinya ketika malam hari.
Bahkan, calon korbannya yang diincar adalah penjual jasa penukaran uang di tempat yang pencahayaannya minim.
"Itu sengaja dilakukan karena penjual jasa penukaran uang tak akan mampu melihat secara jelas uang yang ditukarkan. Uang palsu atau bukan," imbuhnya.
Repotnya lagi, sambungnya, kalau penjual jasa uang tersebut tak piawai dalam mengamati uang milik penukarnya.
Seperti yang telah disosialisasikan pemerintah uang dapat dipastikan asli dengan cara 3D. Mulai dipegang, diraba dan diterawang.
Saat didatangi polisi, sejumlah penjual jasa penukaran uang itu mengaku pernah menjadi korban penipuan uang palsu.
Diceritakan, tiba-tiba, ada orang datang menukarkan uang, dan setelah orang itu pergi, ternyata uangnya palsu.