Angka Kecelakaan Menurun Hingga 50 Persen
Angka kecelakaan arus mudik Lebaran tahun ini mengalami penurunan hingga 50%
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Rhea Febriani Tritami
TRIBUNNEWS.COM BANDUNG, - Angka kecelakaan arus mudik Lebaran tahun ini mengalami penurunan hingga 50%. Hal ini disampaikan oleh Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suhardi Alius usai Halal bil Halal di Gedung Sate, Selasa (13/8/2013).
"Tahun lalu, hingga H+3 ada 213 kejadian. Sekarang kecelakaan lalu lintas cuma 113 kejadian. Penurunannya 45 sampai 50 persen. Kalau korban tewas, tahun lalu H+2 sekitar 40 sampai 50 jiwa, sekarang 29 jiwa. Artinya kan signifikan perubahannya," ujar Suhardi.
Suhardi mengatakan hal ini cukup menggembirakan bagi jajaran Polres Jawa Barat, karena mampu menurunkan angka kecelakaan saat arus mudik maupun arus balik. "Ini berkat semua pihak. Termasuk rekan-rekan media yang sosialisasi, juga beberapa langkah seperti penyiapan rest area untuk seluruh pemudik," tuturnya.
Mengenai kepadatan lalu lintas, Suhardi mengatakan padat lancar. "Kemacetan lalu lintas tidak ada yang sampai mengunci. Tahun lalu dari Cikopo sampai dengan Losari, bisa 24 jam. Tahun ini saya punya target dari Kapolri harus 16 jam, tapi yang terjadi malah 10 jam," papar Suhardi.
Suhardi mengatakan cara yang ditempuh yakni mengisi penuh seluruh jalur lalu lintas. Semua anggota kepolisian pun dikerahkan di lapangan. "Sehingga semua beban volume kendaraan yang dari arus mudik maupun arus balik terserap di semua jalur," ujarnya.
Operasi ketupat berlangsung hingga 16 Agustus, namun jika dibutuhkan Polda Jawa Barat akan melanjutkan dengan operasi sendiri. Operasi ketupat itu sendiri tidak akan diperpanjang.
Lonjakan lalu lintas terjadi di Senin pagi (12/8). Berdasarkan pengamatan Suhardi, hal ini karena Senin sebagai hari pertama kerja untuk Pegawai Negeri Sipil. Arus balik saat ini, yakni pegawai swasta dan lainnya yang tanggal mulai kerjanya Senin depan.
"Ini gelombang kedua, tapi kan sudah mulai mencicil. Tidak seperti Sabtu-Minggu kemarin yang full kendaraan di jalan. Kenaikan sampai 100 ribu kendaraan per hari pas H+1," kata Suhardi.
Evaluasi tahun ini, infrastruktur jalan perlu diperbaiki dan ditambah menurut Suhardi. Saat ini infrastuktur jalan tidak sebanding dengan dengan volume kendaraan. Untuk kawasan Jabodetabek saja, setiap harinya ada 2200 unit motor dan 600 mobil terjual, sedangkan jumlah jalan minim. Perlu terobosan menurutnya, yakni pembuatan jalan-jalan baru.
Mengenai antisipasi mudik, Suhardi memuji kesiapan Pemprov Jawa barat. "Satu hal yang saya salut kepada jajaran Pemprov Jabar ini, yaitu menempatkan semua alat berat termasuk derek-derek di tempat strategis. Sehingga begitu ada kemacetan, mogok dan sebagainya, kami bisa cepat evakuasi, sehingga tidak mengganggu lalu lintas," tuturnya. (bb)