Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Simon Gunawan Dikenal Sebagai Sosok Baik dan Humoris

Rompi oranye yang ia kenakan bertuliskan ‘Tahanan KPK’ di bagian dada sebelah kiri

zoom-in Simon Gunawan Dikenal Sebagai Sosok Baik dan Humoris
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Salah satu tersangka, Simon Gunawan Tanjaya dibawa keluar usai diperiksa terkait kasus dugaan suap kepada Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), Rudi Rubiandini, di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (14/8/2013). Rudi Rubiandini ditangkap KPK Selasa (13/8/2013) malam karena diduga menerima suap dari pihak swasta. Dari rumah mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu, KPK menyita sejumlah barang bukti berupa uang 490.000 dolar AS dan 127.000 dolar Singapura serta motor gede (moge) merek BMW. KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES 

TRIBUNNEWS.COM, BELITUNG - Pria berambut cepak itu berjalan menerobos kerumunan wartawan di depan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (14/8/2013). Rompi oranye yang ia kenakan bertuliskan ‘Tahanan KPK’ di bagian dada sebelah kiri.

Di tengah pengawalan ketat petugas KPK, Simon Gunawan Tanjaya (36) membungkam ketika para jurnalis melontarkan berbagai pertanyaan seputar kasus dugaan suap Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), Rudi Rubiandini yang diduga melibatkan dirinya.

Nama Simon Gunawan Tanjaya mendadak tenar setelah KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap Rudi Rubiandini, Rabu lalu. Berbagai media, termasuk stasiun televisi pun melakukan liputan kasus ini. Wajah Simon yang digiring ke kantor KPK muncul secara jelas di layar kaca.

Baru saja hari bergulir ke Kamis (15/8/2013) dini hari, sebuah pesan BlackBerry Messenger masuk ke telepon seluler wartawan Pos Belitung.

“Simon dulu sekolah di sekolah kamek, SMA Negeri 1 Tanjungpandan,” demikian tulisan yang dikirim sebuah sumber ke Pos Belitung, Kamis (15/8/2013).

Siapa sangka, Simon Gunawan Tanjaya, sang petinggi Kernel Oil Pte Ltd, ternyata kelahiran Tanjungpandan, Belitung. Simon ternyata melewatkan masa kecil hingga remaja di Belitung. Ia juga masih memiliki sejumlah teman akrab di Belitung.

Sumber yang juga alumni SMAN 1 Tanjungpandan terkejut ketika melihat dan mengenali wajah Simon di tayangan salah satu stasiun televisi.

BERITA REKOMENDASI

Kabar KPK menangkap Simon pun segera menyebar dengan cepat di Tanjungpandan. Dugaan keterlibatan Simon dalam kasus suap Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini betul-betul mengagetkan teman, guru serta orang-orang yang mengenal Simon ketika bermukim di Belitung belasan tahun silam.

Beberapa orang yang pernah dekat dengan pria kelahiran Tanjungpandan, 16 November 1977 itu tak menyangka Simon akan terseret kasus hukum. Namun untuk berbicara tentang sosok dan pribadi Simon, mereka banyak yang enggan disebutkan namanya, mengingat apa yang sedang dihadapi Simon adalah masalah sensitif.

Terlepas dari kasus dugaan korupsi yang sedang menjadi sandungan bagi Simon, banyak teman-temannya yang takjub sekaligus bangga ketika mengetahui Simon yang mereka kenal ternyata berhasil menjadi petinggi di sebuah perusahaan minyak internasional, Kernel Oil Pte Ltd.

"Dia yang saya kenal dulu itu, baik dan humoris," kata seorang teman Simon kepada Pos Belitung, Kamis (15/8/2013).

Informasi yang dihimpun Pos Belitung menyebutkan, Simon adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Ayahnya diketahui bernama Gunawan Tanjaya, seorang mekanik yang membuka layanan servis alat elektronik, terutama televisi.


Keluarga ini tinggal di sebuah rumah di bilangan Jalan Gatot Subroto (Jalan Baru), Desa Paal Satu, Tanjungpandan tak jauh dari Kantor Desa Paal Satu.
Namun setelah Simon menamatkan SMA, keluarga Simon disebut-sebut pindah keluar Belitung. Bekas rumah keluarga Simon saat ini menjadi sebuah toko meubel.
Simon mengeyam pendidikan sekolah dasar di SD Regina Pacis Tanjungpandan. Ia lalu melanjutkan sekolah ke SMP Regina Pacis Tanjungpandan. Tahun 1992, ia menjadi pelajar SMAN 1 Tanjungpandan di kelompok A3, jurusan sosial, hingga lulus tahun 1995.

Meski prestasi akademik tak terlalu menonjol, di akhir pendidikan sekolah menengahnya Simon mampu menunjukkan prestasinya dengan terpilih masuk Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa Tengah.

Ia lolos ke jurusan Ekonomi melalui jalur PMDK (Penelusuran Minat dan Kemampuan).Di Undip juga Simon menamatkan gelar sarjananya.

Semasa remaja Simon memiliki penampilan cukup mudah dikenali karena perawakannya yang tinggi besar, lebih dari rata-rata pelajar seusianya. Ia juga memiliki ciri rambut yang beruban dan hobi bermain basket.

Dalam keseharian, Simon tampil sederhana saja, khas remaja yang suka mengenakan kaos dan jeans. Layaknya remaja, Simon sempat dikabarkan pernah dekat dengan teman perempuannya dari satu sekolah

"Orangnya baik, ndak macam-macam. Kalau dia terlibat kasus SKK Migas kaget juak, ndak nyangke," ungkap Dodo, teman seangkatan Simon di SMAN 1 Tanjungpandan, Kamis (15/8/2013) siang.

Sumber: Pos Belitung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas