Laporan Wartawan Pos Kupang, Aris Ninu

TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Warga Patisomba, Kelurahan Wuring, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, NTT, menyesalkan pembangunan Gedung SMKN 2 Maumere.

Sebab, gedung sekolah itu tidak membawa manfaat bagi warga sekitar. Di gedung itu belum ada kegiatan belajar mengajar (KBM), sehingga terkesan  mubazir.

Bahkan, ruangan kelas saat ini dipenuhi kotoran ternak sapi dan kambing. Setiap hari, kambing dan sapi masuk ke ruangan kelas, sehingga ruangan-ruangan kelas terkesan seperti kandang sapi dan kambing.

"Kami menyesal kenapa sekolah ini dibangun tapi tidak dipakai. Rencana kami yang indah mau bangun kos-kosan dan usaha kios, semua hangus. Kenapa tidak bangun rumah untuk kami saja daripada bangunan sekolah tapi tidak dipakai?" kata Anastasia, warga Patisomba, Kamis (22/8/2013) siang.

Pembangunan Gedung SMKN 2 Maumere yang hingga kini belum dipakai, menjadi tanda tanya warga.

"Kami juga heran kenapa tidak dipakai," ujar Anastasia.

Sebelumnya, proyek pembangunan SMKN 2 Kelautan dan Perikanan Maumere, sesuai audit BPKP Perwakilan NTT, terdapat pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi teknik, yang merugikan negara senilai Rp 73.957.749,38.

Proyek itu dikerjakan PT Surya Agung Kencana sesuai kontrak bernomor: 421.3/753/PPO/2010 tanggal 8 Oktober 2010 dengan nilai kontrak Rp 3.198.356.000.

Pembayaran uang muka pekerjaan sudah dilakukan senilai Rp 637.671.000, pada 8 November 2010. Sesuai kontrak, masa kerja proyek itu 85 hari, terhitung dari 8 Oktober 2010 hingga 31 Desember 2010. Kemajuan fisik proyek itu 17 persen.

Pekerjaan kemudian dilanjutkan pada 2011, dan sampai 18 Juni 2011, berdasarkan laporan konsultan pengawas dan hasil pemeriksaan, pembangunan fisik telah mencapai 82,81 persen. (*)