Alasan Pasangan Calon Wakil Wali Kota Gratiskan Angkutan di Makassar
Calon Wakil Wali Kota Makassar, Abd Latif Bafadhal (Halal) mendatangi kantor Tribun Timur, Jl Cenderawasih 430, Makassar, Sabtu (24/8/2013).
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribun Timur Edi Sumardi
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Calon Wakil Wali Kota Makassar, Abd Latif Bafadhal (Halal) mendatangi kantor Tribun Timur, Jl Cenderawasih 430, Makassar, Sabtu (24/8/2013).
Di redaksi Tribun, Bafadhal memaparkan soal petepete (angkutan kota) gratis. Mengenakan kemeja bergaris merah dan dasi merah, pria berdarah Arab ini menggambarkan kondisi kekinian pepete.
Data diperolehnya, ada 6.000 petepete di Makassar. Membludaknya jumlah petepete dan daya tampung jalan rendah, menyebabkan kemacetan. Belum lagi perilaku sopir petepete yang kurang disiplin.
Jika Halal bersama dengan calon Wali Kota didampinginya, Herman Handoko (Ahao) berhasil memimpin Makassar, akan membuat aturan jam operasional petepete. Sebanyak 3 ribu petepete akan beroperasi siang dan 3 ribu selebihnya akan beroperasi malam.
Minat warga untuk menggunakan moda transportasi umum akan ditingkatkan. Peluang inilah akan dimanfaatkan Ahao-Halal untuk mengembangkan petepete gratis.
"Di petepete, mau orang kaya, orang miskin, akan berbaur. Jadi bukan hanya orang miskin didorong naik petepete," ujar Bafadhal kepada editor Tribun Timur. Ia diwawancarai ringan oleh Manajer Produksi Tribun Timur AS Kambie dan Redaktur Tribun Timur Muhammad Irham.
Bagi Ahao-Halal, petepete menjadi ikon peradaban warga Makassar. Makanya, petepete harus menjadi bagian dari kehidupan harian semua warga kota metropolitan.(tribun-timur.com/edi)