Puluhan Korban Kebakaran Pasar Cianjur Serbu Kantor Bupati
Puluhan warga pedagang di Pasar Induk Cianjur (PIC) menyerbu Kantor Bupati Cianjur, Jalan Siti Jenab, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Puluhan warga pedagang di Pasar Induk Cianjur (PIC) menyerbu Kantor Bupati Cianjur, Jalan Siti Jenab, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Selasa (27/8).
Para pedagang mempertanyakan tanggung jawab pemerintah Kabupaten Cianjur dan instansi terkait tentang musibah yang mereka alami.
Warga mengamuk dan mencari Bupati Cianjur, Tjetjep Muchtar Soleh. Mereka menuding kebakaran pasar yang dibangun tahun 1997 itu disengaja. Seperti yang diutarakan seorang pedagang PIC, Dadang Zaenal Mutaqin (45).
Warga RT 02/RW 03 Kampung Raweuy, Desa Mekarsari, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, itu mengatakan, pemerintah terkesan tak serius mengatasi kebakaran tersebut. Pasalnya api membara sampai belasan jam sehingga diduga ada unsur kesengajaan.
"Berdasarkan analisis kami, api yang muncul itu tidak logis. Tidak logisnya begini, jam 1 ada kebakaran, tapi setengah jam kemudian api menyebar begitu cepat sehingga percuma para pedagang datang untuk menyelamatkan barang di dalam kios. Kalau tidak disengaja, tidak mungkin seperti itu, langsung habis satu pasar," kata Dadang.
Hal senada dikatakan Yayan (52), pemilik empat kios di PIC, ketika diwawancarai wartawan seusai audiensi dengan pejabat pemerintah Kabupaten Cianjur di Kantor Bupati Cianjur, kemarin. Menurut dia, pemerintah berencana memindahkan para pedagang di PIC ke lokasi yang baru.
Selain itu, kata Yayan, para pedagang menilai antisipasi pemerintah terhadap kebakaran yang meludeskan ribuan kios terkesan asal-asalan. "Penanganan pemerintah sendiri tidak serius mengatasi kebakaran itu. Kejadian jam satu, tapi yang datang hanya dua damkar. Padahal ada ribuan kios yang langsung terbakar," kata Yayan.
Menurut Yayan, para pedagang meminta Bupati Cianjur turun tangan langsung mengatasi persoalan tersebut. Namun pada kenyataannya malah Sekretaris Daerah (Sekda) yang menampung keluhan para warga tersebut.
"Kalau memang ingin memindahkan, harus melibatkan pedagang juga. Jangan seenaknya suruh main pindah walau gratis. Pedagang sendiri sebetulnya tidak ingin gratis, hanya saja pemerintah harus memiliki inisiatif," kata Yayan.
Yayan menambahkan, para pedagang pun marah besar kepada Bupati Cianjur. Pasalnya Bupati berkelakar tak wajar di tengah para pedagang yang sedang kebingungan akibat barang dagangannya ludes.
"Para pedagang banyak yang terkejut ketika di tengah-tengah kebakaran dan kepanikan, Bupati yang sedang meninjau malah bercanda bahwa kebakaran itu akibat tulisan kapal api di muka pasar," kata Yayan.
Para pedagang, kata Yayan, merasa sakit hati dengan perkataan orang nomor satu itu meski bertujuan untuk menghibur kesedihan para pedagang. Menurut dia, kelakar tersebut tidak pada tempatnya ketika para pedagang tengah panik dan pasrah melihat kiosnya terbakar.
"Kami meminta Bupati minta maaf kepada para pedagang. Seharusnya sebagai bapak mengobati anaknya jika sedang sakit," kata pria sekaligus Ketua RW 01 Gang Duren, Kelurahan Selokpandan, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, ini.
Pelaksana harian (Plh) Sekda Kabupaten Cianjur, Oting Zaenal Mutakin, membantah anggapan bahwa kebakaran yang menghanguskan sebagian besar bangunan PIC itu dilakukan secara sengaja, menyusul adanya rencana pemerintah Kabupaten Cianjur yang akan memindahkan para pedagang PIC ke lokasi pasar baru di Pasar Pasir Hayam.
"Itu murni kecelakaan. Pemda tidak punya niat sedikit pun untuk melakukan pembakaran. Kalau mau dipindahin pun lokasi pasar juga belum jadi. Baru 30 persen dan tanahnya baru mau dibebaskan tahun ini," kata Oting menyampaikan keterangan resmi kepada wartawan di ruang Sekda, kemarin.
Ia pun menyebut, kelakar Bupati tak bermaksud menyakiti para pedagang. Menurut dia, Bupati justru memperhatikan para pedagang. (cis)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.