Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satu Napi Depresi Tebas Tangan Polisi dan Kabur dari Lapas Pekanbaru

Diduga mengalami depresi, narapidana penjara seumur hidup, Syamsul, nekat melarikan diri dari Lapas Kelas II Pekanbaru.

zoom-in Satu Napi Depresi Tebas Tangan Polisi dan Kabur dari Lapas Pekanbaru
net
Lapas Kelas II Pekanbaru 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru Riki Suardi

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Diduga mengalami depresi, narapidana penjara seumur hidup, Syamsul, nekat melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Pekanbaru.

Syamsul, sempat menebas tangan polisi penjaga lapas agar sukses melarikan diri. Beruntung, aksi pelaku pembunuhan itu segera diketahui oleh Bripka Arefa, petugas kepolisian Polsek Bukitraya yang melakukan pengamanan di dalam Lapas.

Alhasil, percobaan melarikan diri yang dilakukan Syamsul pada Selasa (27/8/2013), sekitar pukul 16.00 WIB, itu berhasil digagalkan.   

Meski demikian, Bripka Arefa harus menanggung luka robek di bagian tangan kiri akibat tebasan Syamsul, sehingga dia langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Polda Riau.   

Menurut informasi yang dihimpun Tribun di Lapas Pekanbaru, Syamsul mencoba kabur dengan cara menaiki tembok setinggi empat meter di sisi kiri lapas. Saat pelaku berhasil naik dan melompat ke luar Lapas, Bripka Arefa langsung mengejarnya.   

Untuk menghindari kejaran tersebut, pelaku kemudian bersembunyi di dalam gudang bekas WC yang berada di luar lapas.

Berita Rekomendasi

Tempat persembunyian tersebut, akhirnya terungkap oleh Bripka Arefa. Polisi itu, langsung menghubungi pihak Polresta Pekanbaru untuk meminta bantuan, karena pelaku tidak mau menyerah.   

Sekitar 30 personel dari Sabhara Polresta Pekanbaru, langsung turun ke Lapas Pekanbaru dan meminta agar pelaku menyerahkan diri. Polisi juga melepaskan dua tembakan peringatan. Namun sayang, pelaku tidak mau menyerah. Pelaku, tetap memilih untuk bertahan di dalam gudang tersebut.   

Bripka Arefa yang gerah melihat sikap pelaku, langsung berusaha membuka pintu WC yang dijadikan gudang. Saat pintu terbuka, pelaku langsung mengayunkan senjata tajam jenis parang ke tubuh Arefa.

Beruntung Arefa langsung menangkis serangan tersebut mengunkan tangan kirinya, sehingga tangan kirinya mengalami luka robek.   

Petugas Sabhara Polresta Pekanbaru, Aiptu M Samin kepada Tribun mengatakan, susai melibas Arefa, pelaku langsung berusaha kabur ke luar Lapas.

"Saat kejar-kejaran tersebut, seorang personil Sabhara, Brigadi Irman. S sempat terjatuh, sehingga kaki sebelah kirinya, mengalami luka memar dan gores," bebernya.   

Kapolsek Bukitraya Komisaris M Sembiring mengatakan, parang yang digunakan untuk menebas anggotanya, didapatkan pelaku di dalam gudang tersebut.

"Kini pelaku sudah kami amankan. Pelaku, merupakan narapidana yang dikirim dari Dumai dan sudah dijatuhui vonis penjara seumur hidup, karena terlibat kasus pembunuhan. Pelaku, diduga mengalami depresi berat," kata Sembiring.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas