Semua Tahanan Polres Malang 'Coblos' Soekarwo-Saifullah
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur petahana, Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa), tampaknya populer di kalangan kriminal di Malang.
![Semua Tahanan Polres Malang 'Coblos' Soekarwo-Saifullah](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tahanan-malang-coblos-karwo.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur petahana, Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa), tampaknya populer di kalangan kriminal di Malang.
Setidaknya, mereka populer di kalangan tahanan Mapolres Malang. Itu dibuktikan dengan pengakuan 72 tahanan yang kompak memilih pasangan nomor 1 tersebut, Kamis (29/8/2013).
Mereka, umumnya beralasan karena dari empat calon yang ada, hanya pasangan KarSa yang dikenal. "Di sini semunya nyoblos nomor 1. Karena teman-teman hanya kenal ke Pakde Karwo itu. Gubernur yang sekarang. Sama Gus Ipul juga tahu. Tahunya di media dan di televisi," kata Tamiji salah satu tahanan di Mapolres Malang kepada Kompas.com, Kamis (29/8/2013).
Tamiji juga mengaku, tidak mengenal pasangan calon karena tidak pernah ada sosialisasi dari pihak KPU. "Tidak pernah ada sosialisasi ke sini. Selama 3 bulan saya di sini, tak pernah ada sosialisasi," kata Tamiji.
Hal yang sama juga diakui Sunanto, seorang tahanan lainnya. "Pokoknya semua tahanan, kompak coblos nomor 1," aku Sunanto.
Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih KPU Malang Sofi Rahma Dewi, yang menyaksikan langsung pencoblosan di tahanan Mapolres itu, menuturkan kotak suara dan surat suara serta KPPS diambilkan dari TPS terdekat.
"Tepatnya TPS 2 dan 3 dari Kelurahan Ardirejo, Kecamatan Kepanjen. Setelah selesai, surat suara akan kembali di bawa ke TPS masing-masing dengan dikawal polisi. Lalu akan dilanjutkan digunakan di TPS tersebut. Akan berakhir pukul 13.00 WIB nanti," katanya.
Adapun jumlah pemilih di tahanan Mapolres Malang, sebanyak 72 pemilih. "Untuk pemilih dari warga Malang sendiri, tetap memakai undangan yang ada. Pihak keluarganya yang mengirimkan ke tahanan. Bagi tahanan luar Malang, cukup pakai KTP," katanya.
"Tata caranya sama seperti pemilih pada umumnya. Nanti penghitungannya, akan digabung dengan pemilih lainnya di TPS setempat. Tidak dibedakan, tapi dicampur dengan pemilih di luar tahanan sesuai dengan TPS-nya," tuturnya. (kompas.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.