Korban Judi Pilkada di Sumba Barat Daya Jadi 4 Orang
Korban tewas akibat pertikaian antarpendukung calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten SBD, NTT, bertambah menjadi empat orang.
TRIBUNNEWS.COM, TAMBOLAKA - Korban tewas akibat pertikaian antarpendukung calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur, bertambah menjadi empat orang.
Satu orang tewas di tempat. Sementara tiga lainnya, meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Karita Waitabula.
Kapolres Sumba Barat Ajun Komisaris Besar Lilik Aprianto, Sabtu (31/8/2013), mengatakan pertikaian maut itu dipicu taruhan pemenang Pilkada SBD yang prosesnya baru diputuskan di Mahkamah Konstitusi.
"Lokasi kejadiannya di desa Bukambero, Kecamatan Kodi Utara. Masalahnya yakni taruhan pilkada dan ada dendam lama antara para pelaku dan korban sehingga menyebabkan empat orang menjadi korban dan 20 rumah terbakar di kampung Golutana dan kampung Meter," papar Lilik.
Lilik menambahkan, aparat gabungan Brimob Waingapu dan Polres Sumba Barat, masih bersiaga di lokasi bentrokan.
Berdasarkan data yang diperoleh Kompas.com, identitas korban tewas adalah Asterius Toda Bili. Mbora Tiala, Umbu dan Ngongo Dappa.
Nama terakhir baru saja meninggal di Kerobo, Desa Welonda, Kecamatan Kota Tambolaka sekitar pukul 17.30 WIT dan saat ini jenazah disemayamkan di RS Karitas.
Sebelumnya diberitakan, Asterius Toda Bili (40), warga Kampung Kumi Baba, Desa Bukembero, Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Jumat (30/8/2013), sekitar pukul 13.30 tewas dibunuh.
Selain korban tewas, seorang warga lain yang belum diketahui identitasnya luka kena panah, dan delapan rumah di desa itu dibakar. Korban Toda Bili, tewas karena menderita luka tebasan parang di leher bagian kiri.
Kepala Kesatuan Kebangsaan Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas) Kabupaten SBD Alex Saba Kodi mengungkapkan, korban dibunuh akibat kalah taruhan (perjudian) pada pemilihan Bupati-Wakil Bupati SBD periode 2013-2018.
"Saya belum turun ke lokasi kejadian. Namun informasi yang diterima, peristiwa pembunuhan terjadi Jumat (30/8/2013), sekitar pukul 13.30 Wita," kata Alex, Jumat malam.
Alex menjelaskan, informasi yang diperoleh pascakejadian, aparat kepolisian yang dipimpin Kapolres Sumba Barat Ajun Komisaris Besar Lilik Apriyanto, sudah turun ke lokasi kejadian. Kekinian, kondisi di kampung itu sudah aman terkendali.
Kabid Humas Polda NTT Ajun Komisaris Besar Okto Riwu, membenarkan tewasnya Asterius Toda Bili akibat luka tusuk di leher. Sementara Mbora Tiala (48), mendapat luka serius akibat terkena benda tajam di tangan dan pelipis.
"Latar belakang kasusnya karena konflik perorangan, bukan karena pemilukada. Situasi terakhir sudah kondusif dan terkendali," ujar Okto. (kompas.com/pos kupang)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.