Ini Tiga Catatan Penting untuk Pilkada Jawa Timur
Jaringan Pendidikan Pemilih Untuk Rakyat (JPPR) melakukan evaluasi penyelenggaraan Pilkada Jawa Timur.
Penulis: Theresia Felisiani
![Ini Tiga Catatan Penting untuk Pilkada Jawa Timur](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pakde-nyoblos.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Jaringan Pendidikan Pemilih Untuk Rakyat (JPPR) melakukan evaluasi penyelenggaraan Pilkada Jawa Timur. Mereka menilai pemungutan suara Pilkada di Jawa Timur secara umum berjalan lancar.
Mengenai data pemilih, Deputi Koordinator JPPR, Masykurudin Hafidz, mengatakan, dari segi kualitas data pemilih Pilkada Jatim, memang masih ditemukan nama ganda, meninggal, pemilih di bawah umur serta pemilih yang punya hak tetapi tidak terdaftar di DPT.
Ia mengatakan keputusan KPU Jawa Timur yang membolehkan warga mencoblos meskipun tidak terdaftar di DPT dengan syarat membawa KTP memberikan pelajaran penting kedepan bahwa sesungguhnya yang paling utama bagi proses pendaftaran pemilih.
"Jika memang data pemilih tidak bisa akurat 100 persen maka setidak-tidaknya mengakomodasi semua warga yang punya hak pilih dapat dengan mudah menyalurkan haknya," ujar Masykurudin kepada Tribunnews.com, Minggu (1/9/2013).
Ia mengatakan, jangan sampai proses pemutakhiran yang berliku ini justru tidak sanggup mengakomodasi itu. Sebab menyangkut hak dasar manusia.
Evaluasi kedua terhadap surat pemberitahuan memilih (surat undangan). Meskipun dalam jadwal yang ditetapkan pembagian surat pemberitahuan memilih adalah lima hari sebelum hari pemungutan, katanya, pada kenyataannya surat pemberitahuan memilih dibagikan bahkan pada malam hari sebelum pemungutan.
"Hal ini perlu menjadi catatan penting karena surat pemberitahuan juga menjadi faktor penting dalam usaha mengundang masyarakat pemilih untuk hadir di TPS sehingga partisipasi pemilih meningkat," tutur Masykurudin.
Terakhir, evaluasi terhadap pelayanan bagi pemilih penyandang disabilitas. Meskipun alat bantu tuna netra (template braille) telah dicetak oleh KPU Jatim, para petugas TPS tidak menggunakan dengan semestinya. Evaluasi JPPR menunjukkan para petugas TPS masih kurang maksimal dalam menjamin hak dan kerahasiaan pilihan penyandang disabilitas.
"Ketiga hal di atas, menjadi evaluasi penting dari Pilkada Jatim untuk Pilkada daerah lain serta Pileg dan Pilpres kedepan. Perbaikan demi perbaikan sistem penyelenggaran Pilkada dengan sendirinya akan meningkatkan partisipasi masyarakat pemilih," imbuhnya.
Pilkada Jawa Timur diketahui diikuti oleh empat pasangan yakni Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa), Khofifah Indar Parawansa-Herman (Berkah), Bambang DH-Said Abdullah dan Eggi Sudjana-M Sihat (Beres).
Pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) unggul dalam hitung cepat atau Quick Count pemilihan Gubernur dan Wakil Jawa Timur versi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) meninggalkan ketiga pasangan lainnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.