Kronologi Aksi Baku Tembak Polisi dan Diduga Anggota Bais di Prabumulih
Adu tembak antara anggota Polres Prabumulih dan diduga anggota BAIS hingga kini masih dilakukan penyelidikan
Editor: Widiyabuana Slay
Laporan Wartawan Sriwijaya Pos, Arif Basuki
TRIBUNNEWS.COM - Adu tembak antara anggota Polres Prabumulih dan diduga anggota BAIS hingga kini masih dilakukan penyelidikan untuk mengungkap kepastiannya. Polda Sumsel juga melakukan back up untuk membantu penyelidikan terhadap kasus ini, hal ini diungkapkan Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol R Djarod Padakova ketika ditemui di kediamannya, Minggu (1/9/2013).
Menurut Djarod, kejadian tersebut terjadi pada pukul 04.00 WIB dimana sebelum kejadian ada tiga orang yang sebelumnya mengaku anggota Polda Sumsel dan menghentikan truk yang membawa minyak yang diduga hasil ilegal tipping.
Usai menghentikan truk tersebut, ketiga pelaku yang hingga kini belum diketahui identitasnya sempat menyandera sopir dan kernet truk. Saat disandera, sopir dipaksa untuk menyerahkan sejumlah uang bila truk yang mereka tahan tersebut mau dilepaskan.
"Karena sopir tidak memiliki uang, jadi sopir dan kernetnya diturunkan di pinggir jalan dan truk dibawa kabur ketiga pelaku. Karena kejadian itulah, sopir dan kernetnya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ogan Ilir yang dianggap dekat untuk melapor," jelasnya.
Lanjut Djarod, karena laporan tersebutlah anggota Polres OI melakukan pengejaran untuk menangkap ketiga pelaku yang membawa kabur truk tersebut. Ketika melihat truk yang dibawa ketiga pelaku di pinggir jalan, anggota Polres OI langsung melakukan penggerebekan untuk menangkap ketiga pelaku.
Saat itulah, pelaku yang membawa senjata api diduga rakitan langsung melepaskan tembakan ke arah petugas yang akan melakukan penembakan. Karena merasa terancam, anggota membalas tembakan dari ketiga pelaku hingga terjadi baku tembak.
Diduga karena kalah kekuatan, ketiga pelaku langsung kabur menggunakan mobil Innova warna Hitam Nopol B 41 S yang diduga palsu. Meski kabur petugas tetap melakukan pengejaran tetapi kehilangan jejak.
"Sebelumnya nopol yang digunakan pelaku bukan nopol itu, tetapi setelah melakukan penghentian terhadap truk tersebut, barulah nopolnya diganti. Tetapi dipastikan kedua nopol yang digunakan mobil Innova Hitam tersebut semuanya palsu," jelasnya.
Hingga kini, Polda Sumsel telah menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan dan membantu Polres Prabumulih guna mengungkap kasus ini. Namun saat ini, mobil truk yang membawa minyak yang diduga hasil ilegal tipping tetap diamankan bersama sopir dan kernet untuk diperiksa lebih lanjut.