Sekelompok Massa yang Diduga Suporter Sepak Bola Merusak Bengkel di Klaten
Ratusan massa yang diduga suporter sepak bola merusak sebuah bengkel di Klaten, Rabu (4/9/2013), sekitar pukul 15.00 WIB.
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Reporter Tribun Jogja, Obed Doni Ardiyanto
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Ratusan massa yang diduga suporter sepak bola merusak sebuah bengkel di Klaten, Rabu (4/9/2013), sekitar pukul 15.00 WIB. Bengkel Ekajaya, di Jalan Solo Jogja, tepatnya di Dukuh Jonggrangan, Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara itu menjadi sasaran perusakan, penjarahan, bahkan penganiayaan.
"Ratusan pengendara bermotor semua tiba-tiba berhenti di depan bengkel saya. Mereka yang telah membawa peralatan seperti pedang, potongan besi panjang, dan rantai langsung masuk ke dalam bengkel dan merusak, serta menjarah beberapa barang. Saya sempat disetrum pakai alat setrum," kata Dwi Wahyono (33) pemilik bengkel tersebut, di Klaten, Rabu (4/9/2013).
Menurut warga, massa yang melakukan tindakan anarkis tersebut diduga merupakan suporter tim sepakbola. Dugaan tersebut datang dari pemilik dan orang-orang yang di bengkel tersebut.
"Ada yang berteriak 'Pasoepati Asu. Tutup-tutup bengkele' Begitu. Mereka tidak memakai atribut, hanya bawa tas punggung semua. Mungkin disembunyikan didalam tas atributnya," tutur Dwi.
Meski belum mendata barang-barang yang dijarah, Dwi merasa yakin massa yang berusia muda itu mengambil barang-barangnya. "Mereka masuk sampai ke dalam. Mereka datang dari arah Jogja menuju Solo," tambahnya.
Akibat tindakan anarkis yang dilakukan di bengkel tersebut, korban mengalami kerugian mencapai puluhan juta. Tidak hanya kaca etalase yang dipecah, massa juga merusak delapan motor yang diservis, mobil pick up pemilik bengkel. Selain menyetrum pemilik bengkel, salah satu pelanggan bengkel sempat dipukul dengan balok besi dan mencederai telapak tangan. (*)