Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Reki Nekat Panjat Papan Reklame untuk Minta Dinikahkan

Kebelet ingin menikah tapi tak kunjung dikabulkan orangtuanya, memaksa Reki Kasim (23), warga Kota Gorontalo, melakukan aksi nekat.

zoom-in Reki Nekat Panjat Papan Reklame untuk Minta Dinikahkan
net
Ilustrasi terjun 

TRIBUNNEWS.COM, GORONTALO - Kebelet ingin menikah tapi tak kunjung dikabulkan orangtuanya, memaksa Reki Kasim (23), warga Kota Gorontalo, melakukan aksi nekat.

Warga Kelurahan Libuo, Kecamatan Dungingi, itu nekat nekat memanjat papan reklame setinggi 15 meter, Jumat (6/9/13) siang.

Reki, berulangkali mengancam loncat dari puncak papan reklame yang melintang di salah satu ruas Jalan HB Jassin tersebut. Aksi Reki ini, kontan mengundang perhatian ribuan warga yang sedang melintas. Akibatnya lalu lintas di jalan tersebut macet total.

Reki yang memakai kaus hitam dan celana pendek kumal, duduk-duduk di puncak papan reklame. Sementara warga yang menonton aksinya, berulangkali memintanya turun.

Sekitar lima orang petugas polisi, kemudian ikut memanjat papan reklame tersebut untuk membujuk Reki agar mengurungkan niatnya bunuh diri.

Setelah dua jam berada di atas papan reklame, Reki akhirnya bisa dibawa turun oleh para petugas polisi. Salah seorang petugas, Bripka Akmal Fauzi mengatakan, saat tengah berada di atas papan reklame, Reki tak mau turun sebelum polisi berjanji akan menikahkan dia.

Petugas juga sempat membujuk Reki dengan uang Rp 40.000 dan sebungkus rokok.

Berita Rekomendasi

"Setelah kami beri rokok, kami biarkan dia istirahat sejenak agar dia berpikir tenang dulu. Baru kemudian dia akhirnya bersedia turun," terang Bripka Akmal.

Petugas kemudian membawa Reki ke Mapolres Gorontalo Kota untuk diperiksa. Di hadapan penyidik, Reki mengaku nekat memanjat papan reklame karena diajak oleh sesosok makhluk halus yang disebutnya sebagai genjer-genjer.

"Genjer-genjer itu rambutnya panjang, pakai baju merah. Alisnya juga panjang. Dia berdiri di atas sambil memanggil Eki.. Eki..," beber Reki.

Yuyun, salah seorang keluarga korban yang datang menjemput Reki di kantor polisi mengatakan, selama ini Reki memang mengalami kelainan jiwa. Reki yang sejak kecil telah kehilangan ayah tersebut bahkan sempat dipasung dan dipukuli karena kerap mengamuk. "Dia pernah mengamuk sambil bawa-bawa parang," ungkap Yuyun.

Rencananya, polisi akan membawa Reki ke Rumah Sakit Jiwa Sario Manado untuk menjalani tes dan perawatan kejiwaan.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas