Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ban Mobil Polisi Digembosi Warga Saat Gerebek Ladang Ganja

Biasanya, masyarakat bakal menunjukkan sikap senang kepada aparat kepolisian yang berhasil membongkar peredaran narkoba.

zoom-in Ban Mobil Polisi Digembosi Warga Saat Gerebek Ladang Ganja
Sriwijaya Post/istimewa
Sebagian tanaman ganja yang diamankan polisi dari perbukitan di Desa Tanjungalama, Kecamatan Lintangkanan, Empatlawang. 

TRIBUNNEWS.COM, LAHAT - Biasanya, masyarakat bakal menunjukkan sikap senang kepada aparat kepolisian yang berhasil membongkar peredaran narkoba. Tapi lain halnya  dengan warga sebuah desa di Kabupaten Empatlawang, Sumatera Selatan.

Warga Desa Tanjung Alam, Kecamatan Lintang Kanan, justru tidak menyukai tindakan polisi yang menggerebek 1 hektare ladang ganja di perbukitan desa dan menangkap penanamnya. 

Alhasil, aksi penggerebekan yang dilakukan pada Senin (9/9/2013) itu, tak berjalan mulus. Pasalnya, ribuan warga desa mengepung aparat kepolisian saat akan membawa empat petani ganja untuk diperiksa.

Bahkan, ketegangan antara polisi dengan warga juga terjadi, sampai ban mobil milik polisi digembosi agar tidak bisa pergi. Akibatnya pelaku terpaksa dilepaskan, untuk menghindari bentrok.

Direktur Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Selatan Komisaris Besar Dedi Setioyudo, membenarkan hal tersebut.

Ia mengungkapkan, polisi berhasil memusnahkan sekitar 2.500 batang pohon ganja siap panen, dari ladang seluar satu hekter yang ada di 6 lokasi. Pohon ganja sebanyak itu, bisa menghasilkan 200 kilogram ganja kering siap pakai.

"Tapi anggota mengalami masalah, saat akan membawa empat orang terduga pemilik ladang ganja. Sebab ribuan warga datang menghadang, dan meminta pelaku dibebaskan saat itu juga," kata Dedi, Selasa (19/9/2013).

Berita Rekomendasi

Warga, kata dia, tetap menolak meski sudah dilakukan dialog, hingga sempat terjadi ketegangan. Bahkan ban mobil milik anggotanya digembosi, agar tidak bisa pergi dari sana.

"Anggota saya cuma 20 orang, massa yang datang ribuan orang. Jadi empat terduga pelaku terpaksa dilepaskan, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan," tandasnya. (mg10/st12/mg2)

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas