Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ribuan Personel Kembali Disiagakan di Puger

Kemungkinan besar tahlilan diikuti oleh lebih banyak orang dibandingkan hari-hari sebelumnya.

zoom-in Ribuan Personel Kembali Disiagakan di Puger
Surya
Massa yang menyerang kompleks Ponpes Darussolihin, Puger, KAbupaten Jember, Rabu (11/9/2013). 

Laporan Wartawan Surya,Sri Wahyunik

TRIBUNNEWS.COM,JEMBER - Sekitar 1.300 orang personel Polri dan TNI disiagakan di Kecamatan Puger, menyusul akan digelarnya tahlilan di hari ketujuh meninggalnya Eko Mardi Santoso, Selasa (17/9/2013).

Nanti malam merupakan acara tahlilan ketujuh harinya, atau tahlilan terakhir selama tujuh hari berturut-turut untuk orang meninggal dunia.

Kemungkinan besar tahlilan diikuti oleh lebih banyak orang dibandingkan hari-hari sebelumnya.

Oleh karena itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, jumlah personel pengamanan kembali ditingkatkan setelah sebelumnya sempat dikurangi.

Menurut Kabid Humas POlda Jawa Timur Kombes Awi Setiyono, untuk nanti malam ada 13 Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau sekitar 1.300 personel yang berjaga.

"Terdiri dari 8 SSK dari Polri dan 5 SSK dari TNI. Memang selama dua hari terakhir, jumlah personel sempat dikurangi. Namun mulai hari ini ditambah lagi," ujar Awi, Selasa (17/9/2013).

Berita Rekomendasi

Peningkatan penjagaan itu untuk menciptakan rasa aman, baik bagi warga yang hendak ikut tahlilan maupun suasana di sekitar Desa Puger Kulon.

Sementara itu, untuk jumlah tersangka kerusuhan Puger terus bertambah. Jika sebelumnya keseluruhan tersangka sebanyak 19 orang yang terdiri dari tujuh tersangka kasus penganiayaan, sembilan tersangka dalam kasus pengrusakan dan tiga orang tersangka kepemilikan senjata tajam.

Selasa (17/9/2013) tersangka kasus pengrusakan bertambah satu orang, sehingga ada 10 orang.

Untuk tersangka penganiayaan yang menyebabkan tewasnya Eko Mardi Santoso dan tersangka pengrusakan ditahan di Mapolres Jember.

Sedangkan tiga tersangka kepemilikan senjata tajam tidak ditahan namun wajib lapor.

Ketiganya ditangkap karena membawa senjata tajam ketika mengiringi jenazah Eko Mardi ke pemakaman desa setempat. 

Usai pemakaman, Kamis (12/9/2013) lalu, polisi memeriksa tubuh para pengiring jenazah karena akan melewati Ponpes Darussolihin.

Ternyata ditemukan tiga orang yang menyembunyikan celurit dan pedang di balik jaket mereka.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas