"Jika tidak, kepercayaan masyarakat terhadap aparat bisa luntur, sehingga bisa menimbulkan rasa tidak aman," kata Rudy.

Jika dirasa perlu, menurutnya segera libatkan aparat penegak hukum lainnya.

"Ini untuk mempercepat penanganan kasus," katanya.

Berdasarakan informasi yang dihimpun Tribun Jateng (Tribunnews.com Network) dua orang polisi yang seharusnya berada di pos Polantas pada saat terjadi ledakan, ternyata tidak berada di tempat. Aiptu Waluyo dan Brigadir Nur Khomid, yang seharusnya bertugas hingga pukul 20.00 WIB, ternyata pulang lebih cepat.

Hal itu diketahui, ketika Brigadir Bambang Sudaji yang seharusnya menggantikan keduanya untuk berjaga mulai pukul 20.00 WIB, tidak bertemu keduanya meski tiba di pos sekitar pukul 19.30 WIB.

"Ada dua orang petugas yang meninggalkan jam kerja sebelum waktunya. Nanti akan diselidiki lebih lanjut, kalau memang ada pelanggaran akan ditindak," tutur AKBP Alloysius Liliek Darmanto.

Saat terjadi ledakan pada pukul 19.40 WIB, hanya Brigadir Bambang Sudjaji yang berada di Pos Polantas Genuk. Bambang yang saat kejadian bertugas bersama Aiptu Margono, sedang berada di ruang timur pos Polantas. Sedangkan lokasi peledak berada di dindig barat bagian luar barat pos polisi. (yan/lyz)