Bahas Blok Mahakam, Mahasiswa Sampaikan Unek - Unek
Blok Mahakam ini dimanfaatkan puluhan mahasiswa untuk menyampaikan kondisi masing - masing daerahnya
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Doan Pardede
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Acara Pertamina Goes To Campus (PGTC) di aula Unmul Samarinda, Kamis (19/9/2913) lalu yang bertema "Kaum Muda Intelektual : Menciptakan Ketahanan Energi Untuk Negeri", dan seputar Blok Mahakam ini dimanfaatkan puluhan mahasiswa untuk menyampaikan kondisi masing - masing daerahnya.
Dalam sesi tanya jawab, salah seorang mahasiswa yang mengaku bernama Nita, mengatakan bahwa terlalu jauh membahas triliunan seputar Blok Mahakam, tetapi rumahnya saja, disalah satu pelosok di Kaltim hingga kini belum teraliri listrik. Dan memang seperti yang diketahui, hingga Mei 2013, rasio elektrifikasi (RE) di Kaltim masih pada kisaran 65,72 persen. Artinya, masih ada sekitar 34 persen masyarakat Kaltim yang belum terpenuhi kebutuhan listriknya.
Mahasiswa lainnya, juga menyampaikan keluhan seputar pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) tambang batu bara. Sebelum membahas siapa pengelola Blok Mahakam nantinya, menurutnya perlu dipertanyakan siapa yang akan menuntaskan dampak buruk pengelolaan SDA yang sampai kini belum terjawab.
"Siapa yang akan bertanggungjawab terhadap ratusan lubang tambang yang ada di Kaltim. Siapa yang akan bertanggungjawab terhadap nyawa 5 bocah," kata mahasiswa tersebut.
Baihaqi Hazami, Kepala Seksi Hilir Migas Dinas Pertambangan Kaltim dalam kesempatan tersebut mengakui bahwa Kaltim masih kesulitan dalam hal pembangkit listrik. Untuk daerah remote yang sangat sulit dijangkau jaringan listrik katanya, pemerintah melalui Dinas Pertambangan dan Energi sedang membangun pembangkit - pembangkit listrik lokal. Misalnya pemamfaatan solar cell yang sedang berjalan saat ini. Dan untuk tahun 2013 ini, Kaltim mendapatkan dikatakannya mendapatkan bantuan sebanyak 6 ribu unit solar cell untuk skala rumahan.
"Karena tidak mungkin kita mencarikan listrik dari daerah kota ke daerah remote, itu kan biayanya sangat besar untuk jaringannya. Oleh sebab itu, pemerintah membangun listrik - listrik secara lokal. Misalnya, disatu desa terpencil kita lakukan solar cell disana," katanya.
Di beberapa titik juga katanya, Dinas Pertambangan sedang mengkaji pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro. Dan ada juga pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara salah satunya di Muara Jawa.
"Itu nanti di daerah - daerah yang sangat jauh sehingga lebih efisien dengan cara - cara seperti itu," katanya.
Pakar komunikasi politik, Effendi Gazali yang populer lewat parodi Republik Mimpi ini yang hadir sebagai Kaltim mengaku miris mendengar kondisi Kaltim. Pasalnya, di provinsi yang sangat kaya Sumber Daya Alam (SDA) ini, masih banyak yang belum menikamti pembangunan. Menurutnya, siapapun yang nanti mengelola Blok Mahakam menurutnya pertanyaan tetap sama, apa yang didapatkan masyarakat Kaltim.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.