Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bersihkan Debu Gunung Sinabung BNPB Bikin Hujan Buatan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana melakukan operasi hujan buatan untuk membersihkan debu vulkanik

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Bersihkan Debu Gunung Sinabung  BNPB Bikin Hujan Buatan
hujan buatan 

TRIBUNNEWS.COM KABANJAHE- - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana melakukan operasi hujan buatan untuk membersihkan debu vulkanik dan pasir panas yang menyelimuti sebagian besar pedesaan di kawasan Gunung Sinabung dalam waktu dekat.

Selain untuk mencegah warga semakin lama menghirup udara yang kotor akibat tercampur debu, hujan buatan juga menyiram lahan pertanian warga yang ditutupi debu vulkanik.

Minggu (22/9/2013), BNPB akan mulai melakukan persiapan mobilisasi alat dan pesawat guna kelancaran operasi hujan buatan. Kemungkinan operasi hujan buatan di kawasan Sinabung akan dilakukan, Senin (23/9/2013) atau Selasa (24/9/2013). Operasi ini akan menggunakan satu pesawat jenis Casa 212. Penggunaan satu pesawat diprediksi cukup, karena area untuk penurunan hujan buatan tidak terlalu luas.

Pesawat Casa 212 tersebut, saat ini masih di Palembang juga menurunkan hujan buatan untuk memadamkan hotspot kebakaran hutan dan lahan. Hari ini pesawat tersebut akan dipindahkan ke Medan bersama seluruh kru, bahan semai hujan dan fasilitas pendukung lainnya.

Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memprediksi, kondisi Gunung Sinabung yang diselimuti banyak awan, sangat memadai untuk dilakukan penyemaian hujan buatan.

"Akan segera dilakukan hujan buatan itu dilakukan demi membersihkan debu vulkanik dan pasir. Ini untuk menolong warga dan lahan pertaniannya juga. Termasuk areal pedesaan yang dipenuhi debu vulkanik," kata Sutopo kepada Tribun, Sabtu (21/9/2013).

Berita Rekomendasi

Ia belum bisa memperkirakan berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk operasi hujan buatan ini. Pasalnya, katanya, harus dilakukan survei dulu wilayah-wilayah mana saja yang mengalami hujan debu yang cukup parah dan hanya bisa dibersihkan dengan hujan buatan.

Setelah hujan buatan dilakukan, BNPB akan bekerja sama dengan Kementerian Pertanian  membahas pemberian bantuan bibit pertanian yang dibutuhkan para petani di kawasan Gunung Sinabung.

"Yang pasti kita akan realisasikan segera sesuai kebutuhan. Itu setelah dikoordinasikan dengan berbagai pihak termasuk dialog dengan para pengungsi. Selain itu kebutuhan mendesak saat ini adalah sapu, sikat dan alat-alat untuk membersihkan material gunung api yang ada di rumah penduduk," katanya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karo Agustoni Tarigan mengakui, pihaknya dalam waktu dekat akan menghitung berapa biaya yang dibutuhkan untuk melakukan operasi hujan buatan. Termasuk menghitung luas lahan yang rusak akibat dampak hujan debu vulkanik selama ini. Ia mengakui Pemkab Karo tidak memiliki dana yang cukup untuk melakukan dua operasi itu, sehingga pengajuan dana bantuan ke Kementrian Pertanian adalah satu-satunya opsi yang bisa mereka lakukan.

"Semua staf pertanian kita sekarang ke lapangan untuk melakukan survei kondisi tanaman dan lahan yang rusak. Nanti didata dulu mana yang membutuhkan bantuan bibit pertanian. Apa-apa saja yang dibutuhkan. Dan kalau bisa, ya dibantu dengan melakukan hujan buatan," katanya kepada Tribun.

Kondisi lahan pertanian milik warga yang mengungsi memang  semakin memprihatinkan. Para petani asal desa yang masuk dalam zona evakuasi Gunung Sinabung, mendapati setengah lahan tanaman kol milik mereka dalam kondisi membusuk. Setelah hampir sepekan ditinggalkan, Jejer Sembiring, warga Desa Bekerah, mengakui panen kolnya seharusnya mencapai 6 ton. Namun, karena setengahnya membusuk akibat tidak adanya hujan dan diselimuti debu vulkanik, hanya 3 ton yang bisa dipanen. Itupun setelah mengelupas kulit kol dalam jumlah yang banyak karena hanya bagian dalam saja yang terselamatkan.

Sumber: Tribun Manado
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas