Bondet Meledak, Bapak Satu Anak Kehilangan Dua Tangan
Apes bagi Samuei (40), Warga Desa Talaga, Kecamatan Ganding, Sumenep. Ia terpaksa kehilangan kedua tangannya
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM , SUMENEP–Apes bagi Samuei (40), Warga Desa Talaga, Kecamatan Ganding, Sumenep. Ia terpaksa kehilangan kedua tangannya setelah bondet yang digenggamnya meledak saat hendak dilemparkan pada sekelompok orang tak dikenal ketika menyatroni rumahnya sejak sore hari, Minggu (29/9/2013), sekitar pukul 18.00 WIB.
Nasib malang yang diderita korban, berawal ketika rumah korban didatangi oleh sekelompok orang yang tidak dikenalnya. Mereka bergerombol di sebelah timur rumah tempat tinggalnya, tepat di sumur tempat pemandian keluarga korban.
Karena hingga pukul 18.00 WIB petang, kerumunan warga yang tidak ia kenal masih tetap berada di rumah korban, maka timbul inisiatif korban untuk mengusir mereka dengan akan melempar bondet atau sejenis bom ikan, yang memang ia simpan di ruangan pribadi milik korban.
Namun apes, saat korban hendak mendekat ke gerombolan orang tak dikenal itu, korban malah terpeleset dan jatuh di sekitar kamar mandinya yang licin. Akibatnya bondet yang dipegangnya seketika meledak dan membuat korban terkapar dengan tubuh hangus serta dua tangannya putus.
Melihat sang pemilik rumah yang disatroni sudah terkapar di tanah, sontak puluhan warga yang sebelumnya berada di sekitar rumah korban pun kabur di tengah kegelapan malam. Sementara korban yang sudah kritis ditolong tetangganya dan langsung dilarikan ke RSD dr H Moh Anwar Sumenep.
Kapolsek Ganding, AKP Hasanuddin, mengatakan, setelah mendapat laporan ada ledakan di rumah warga, pihaknya langsung mendatangi tempak kejadian perkara (TKP). Pihaknya langsung memberi police line dan mengamankan barang bukti berupa lakban yang di duga kuat sebagai pengikat bondet serta pecahan kaca jendela yang terkena ledakan.
”Memang benar ada kejadian ledakan, tetapi hingga kini kami masih melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara,’’ katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikan penyebab ledakan tersebut. Namun pihak kepolisian berjanji akan terus melakukan penyelidikan terkait ledakan tersebut. ” Kami sudah mengumpulkan barang bukti yang ada di lokasi kejadian, untuk bahan penyelidikan lebih lanjut. Dan kami akan terus mendalami kasus ini, karena kalau dibiarkan akan merambah pada warga yang lain,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Desa Talaga, Abdul Hadi, saat hendak dikonfirmasi terkait ledakan yang menyebabkan salah satu kadusnya kehilangan dua tangannya, enggan memberikan komentar. ” Maaf bukannya kami tidak mau melayani teman – teman wartawan, tapi kami masih sibuk mengurusi berkas rujukan korban ke Surabaya, karena korban mau dirujuk ke rumah sakit dr Soetomo Surabaya,” kataya dengan singkat.
Dari keterangan dr Achmad Kurniawan, salah satu dokter yang menangani korban di rumah sakit, membenarkan jika luka bakar yang dialami korban dari bekas ledakan kuat. Karena akibat ledakan itu sekitar 80 persen tubuhnya hangus, bahkan kedua tangan korban putus.
”Kalau mau bagus, korban harus menjalani operasi plastik di Surabaya. Sedang disini fasilitasnya tidak ada,’’ beber Kurniawan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.