Dilaporkan ke Mabes Polri, Gubernur Kalbar: Saya Difitnah
Ia mengatakan, tuduhan yang dialamatkan Jhony Jingko sudah tak manusiawi
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat Cornelis berang atas tindakan Yustinus Jhony Tampubolon alias Jhony Jingko warga Kecamatan Bodok, Kabupaten Sanggau yang menuduhnya melakukan intimidasi dan penodongan menggunakan sejata api pada Kamis (26/9/2013) silam.
"Saya menganggap persoalan ini sudah keterlaluan, mendiskreditkan saya, memfitnah saya dan berani orang membuat keterangan bohong, memberikan keterangan palsu. Ini sudah luar biasa. Saya ini ngurus rakyat sudah berpuluh-puluh tahun," ujar Cornelis usai menghadiri acara pisah sambut Kepala BPR RI Perwakilan Kalbar, Senin (30/9/2013).
Ia mengatakan, tuduhan yang dialamatkan Jhony Jingko sudah tak manusiawi. Selama berkarir, ia menyatakan tak pernah melakukan tindakan mengancam seseorang.
"Sedang enggak menghadapi kerusuhan, ndak ada gitu. Saya juga tak pernah ngomong tak tentu rudu," tegasnya.
Cornelis, jelasnya, memastikan siap menghadapi langkah hukum yang ditempuh Jhony Jingko .
"Kalau dia jual, kita borong. Kalau sudah keterlaluan, bagaimanalah. Coba kau pikir. Saya hanya berpangkat gubernur saja, tapi manusianya sama. Punya perasaan, rasa malu juga ada, samalah. Jabatan ini hanya lima tahun," tuturnya.
Cornelis mengaku sudah dirugikan atas pemberitaan yang beredar tentang dirinya.
"Secara pribadi sebagai manusia saya sangat rugi. Kita rugi sangat, bukan sangat rugi," katanya.
Suami Frederika ini tak persoalan di warung kopi ini berbuntut panjang bahkan hingga keranah hukum bahkan mendapat tanggapan dari pengurus DPP PDI Perjuangan.
Gubernur menyatakan, kekecewaan Jhony Jingko berawal dari persoalan dukung mendukung pada Pemilukada Sanggau, di mana Jhony Jingko adalah pendukung Munsin.
"Saya sudah tak habis pikir. Jhony Jingko itu datang di rumah, maksa saya supaya dukungan diberikan ke Munsin, bukan aku tak kenal. Dia orang PDIP juga, makan dan minum ditempat kita," ungkapnya.
Permintaan Jhony Jingko rupanya tak terlaksana. PDIP justru mengusung pasangan Paulos Hadi-Yohanes Ontot yang kini ditetapkan sebagai bupati dan wakil bupati terpilih dalam Pemilukada Sanggau.
"Kalau kita urut-urut sejarahnya panjang. Cuman payah, kita pejabat, nanti dipolitisir," ujarnya.
Ketua DPD PDI Perjuangan Kalbar ini mengungkapkan, Jinku adalah pendukung PDIP, namun tidak duduk dalam kepengurusan.