Kurangi Banjir Rob, Pemkot Semarang Anggarkan Rp 10 Miliar untuk Pompa
Dalam mengelola dan mengoperasikan sistem rumah pompa dan kolam retensi yang akan menghabiskan Rp 10 miliar
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Alfi
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Dalam mengelola dan mengoperasikan sistem rumah pompa dan kolam retensi yang akan menghabiskan Rp 10 miliar dalam setahun untuk bahan bakar solar Pemkot Semarang menyatakan kesiapannya.
Menurut Ketua Pansus Sistem Induk Drainase DPRD Kota Semarang, Agung Budi Margono hal tersebut memang sangat efektif.
"Dengan adanya kerjasama dengan JICA (Japan International Corporate Agencies) dalam pengadaan rumah pompa dan kolam retensi akan mengurangi banjir yang dan rob yang ada di jantung kota. Biaya Rp 10 miliar hingga Rp 12 miliar untuk mengoprasikan pompa sebanding dengan hasilnya bagi warga Kota Semarang nantinya," ujar Politisi PKS tersebut, Rabu (2/10/2013) pagi.
Pada Senin (30/9/2013) hingga Selasa (1/10/2013) Perwakilan JICA Indonesia, Mr Hideki Katayama melakukan kunjungan selama 2 hari dari untuk memonitoring proyek bantuan JICA sekaligus mengecek kesiapan serah terima sistem rumah pompa dan kolam retensi.
Sistem rumah pompa dan kolam retensi merupakan bagian dari program perbaikan drainase Kota Semarang. Rangkaian program ini merupakan komponen C dari proyek JICA Loan IP-534.
Terintegrasi dengan komponan A dan B yakni normalisasi Banjirkanal Barat dan pembangunan Waduk Jatibarang. Proyek ini diinisiasi untuk dapat mengatasi masalah penanggulangan rob dan banjir di Kota Semarang. Pemkot Semarang juga telah menyiapkan upaya pengelolaan dan operasional.
Menurut Plt Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi penyiapan SDM tenaga operator serta alokasi anggaran operasional dan pemeliharaan pada akan dianggarkan pada APBD 2014.
Sekda Kota Semarang, Adi Tri Hananto saat ditemui Selasa (1/10/2013) mengatakan, memang telah dilakukan perhitungan untuk menjalankan pompa tersebut membutuhkan biaya Rp 10 miliar.
"Besaran Rp 10 miliar akan banyak manfaatnya bagi masyarakat Kota Semarang. Dibanding terus-terusan memperbaiki infrastruktur di dalam kota untuk menangulangi banjir dan rob," jelasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.