Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bantuan Rumah Swadaya Hangus Dalam 30 Hari

Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) menyerahkan bantuan untuk pembangunan rumah swadaya yang termasuk

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Bantuan Rumah Swadaya Hangus Dalam 30 Hari
Tribun Kaltim

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) menyerahkan bantuan untuk pembangunan rumah swadaya yang termasuk rumah tidak layak huni (RTLH) kepada sekitar 169 kepala keluarga di Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jumat (4/10/2013).

Bantuan tersebut diserahkan secara langsung oleh Deputi Bidang Perumahan Swadaya Kemenpera, Jamil Ansari dengan disaksikan langsung oleh Bupati Bandung Barat, Abubakar. Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis dengan menyerahkan buku rekening tabungan BRI kepada perwakilan kepala keluarga penerima bantuan rutilahu.

"Masing-masing keluarga memperoleh bantuan sebesar Rp 7,5 juta. Tapi uangnya ditransfer melalui rekening masing-masing," ujar Jamil usai menyerahkan bantuan dana pembangunan rutilahu di GOR Kecamatan Cihampelas, Jumat (4/10/2013).

Meski berada di rekening masing-masing, kata Jamil, dana bantuan renovasi rumah tersebut tidak dapat dicairkan menjadi uang tunai. Uang yang berada dalam rekening tabungan tersebut harus dipergunakan untuk membeli bahan-bahan bangunan di toko bangunan/matrial.

Selain itu, para penerima bantuan renovasi rumah ini harus secepatnya membelanjakan uang dalam tabingan miliknya tersebut. Sebab, jika dalam waktu sekitar 30 hari ke depan uang tersebut tidak juga digunakan, maka uangnya akan hangus.

"Jika lebih dari 30 hari belum dibelanjakan, dananya dapat ditarik kembali. Seperti itu perintah BPK (Badan Pemeriksa Keuangan,Red). Akhir bulan depan harus sudah habis," jelasnya.

Untuk lebih memudahkan dalam berbelanja, para penerima bantuan ini kata dia, dibagi dalam beberapa kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 11 penerima bantuan. Kelompok tersebut nantinya berhak menentukan toko bangunan mana yang akan mereka pilih untuk belanja.

Berita Rekomendasi

Ia menambahkan, pada tahun ini total penerima bantuan renovasi RTLH di KBB berjumlah 1.369 unit rumah. Bantuan tersebut diserahkan dalam tiga tahap yakni tahap pertama pada Agustus lalu telah diserahkan bantuan untuk sebanyak 448 unit rumah. Tahap kedua sebanyak 169 rumah yang diserahkan kemarin, dan sisanya akan diserahkan pada tahap ketiga yakni pada akhir tahun ini.

"Bantuan rumah tidak layak huni untuk KBB pada tahun ini sebenarnya berkurang dari tahun lalu. Kalau tahun lalu KBB dapat kuota 4.000 rumah," tambah Jamil.

Meski kuota bantuan berkurang, bantuan renovasi ini nilainya lebih besar dibanding tahun- tahun sebelumnya. Pada 2012 lalu, dana bantuan untuk tiap rumah hanya Rp 6 juta. Sedangkan tahun ini meningkat menjadi Rp 7,5 juta.

Jamil mengaku sangat mengapersiasi pelaksanaan program ini di KBB. Menurut dia, program bantuan RTLH di wilayah KBB dapat dikatakan sukses dan tanpa masalah. "Alhamdulillah di KBB program bantuan ini berhasil. Semuanya terserap. Saya berharap program ini terus dilanjutkan apalagi di KBB masih banyak rumah tidak layak huni," tuturnya.

Dijelaskannya, saat ini pihaknya bersama DPR RI tengah membahas rencana penambahan anggaran bantuan renovasi RTLH. Di samping itu, Kemenpera pun berencana untuk meningkatkan kuota penerima bantuan dari awalnya hanya 205 ribu unit rumah menjadi 500 ribu unit rumah.

"Mudah-mudahan saja rencana ini gol. Kalau kuota dan anggarannya ditambah, mungkin nanti akanlebih banyak lagi masyarakat yang dapat bantuan ini," ujar Jamil.

Bupati Bandung Barat, Abubakar mengaku sangat bersyukur setiap tahunnya KBB selalu mendapat jatah bantuan RTLH dari Kemenpera. Bantuan tersebut, menurutnya, sangat dirasakan manfaatnya baik bagi masyarakat maupun pemerintah daerah yang tiap tahun berupaya mengurangi jumlah RTLH di wilayah KBB.

"Bantuan RTLH ini sangat mengurangi beban kami untuk mengurangi RTLH di KBB," kata Abubakar.

Berdasarkan pendataan internal Pemkab KBB, saat ini terdapat sekitar 28 ribu RTLH yang tersebar di 16 kecamatan di KBB. Tanpa adanya bantuan pemerintah pusat maupun provinsi, menurut Abubakat, Pemkab KBB cukup kesulitan untuk mengurangi jumlah RTLH tersebut.

"Selama lima tahun kemarin, kami hanya mampu memperbaiki 7.800 RTLH. Dananya pun terbatas, hanya Rp 3,5 juta per unit," jelas bupati seraya berharap pada tahun depan KBB dapat bantuan lagi dengan jumlah yang lebih banyak. (zam)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas