Lima Pasangan Mesum Dijaring dari Losmen
Seorang kakek berusia 68 tahun berinisial Mar, warga Yogyakarta yang tinggal di kawasan Cipedes,
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Seorang kakek berusia 68 tahun berinisial Mar, warga Yogyakarta yang tinggal di kawasan Cipedes, Kota Tasikmalaya, tepergok tengah "ngamar" dengan perempuan muda, Nil (29), di losmen LA Jalan Pasar Rel, Kecamatan Cihideung, Jumat (4/10/2013).
Kakek Mar yang tampak pucat karena terkejut dan tak menyangka bakal terjaring razia penyakit masyarakat (pekat) yang dilakukan jajaran Polsekta Cihideung itu, mengaku sudah beberapa kali "ngamar" di hotel maupun losmen dengan Nil. Mar mengatakan Nil adalah istri mudanya yang dinikahinya secara siri.
"Dia itu istri muda saya. Kalau tidak di rumah, ya di hotel untuk bermain-main," kata Mar yang mengaku sebagai pengusaha batik.
Namun ketika ditanya tempat tinggal Nil, lelaki yang tampak masih segar ini gelagapan. Namun tak lama ia menyebut daerah Cibeureum dan diiyakan Nil.
Walau mengaku sudah menikah siri, polisi tetap menggelandang Mar dan Nil. "Yang menjadi dasar kami adalah KTP. Alamat keduanya berbeda sehingga bisa dipastikan mereka bukan pasangan suami istri. Jadi tetap kami proses," kata Kapolsekta Cihideung, AKP Tri Sumarsono, Jumat siang kemarin.
Selain menggerebek Mar dan Nil, polisi juga menggelandang empat pasangan bukan muhrim lainnya di losmen tersebut. Aksi penggerebekan terhadap pasangan yang diduga mesum di siang bolong ini, mendapat perhatian warga sekitar. Mereka, terutama kaum ibu, berkerumun di seberang losmen berteriak-teriak memberikan dukungan kepada polisi yang menggelar operasi pekat.
Salah seorang ibu rumah tangga, Setiatin (48), mengatakan warga sering risi melihat banyak pasangan masuk ke losmen tersebut.
"Yang masuk tidak hanya pasangan biasa tapi juga pelajar dan PNS. Mereka pun datang tak kenal waktu, mulai pagi, siang hingga malam," ujar Setiatin.
Ketika polisi menggelandang kelima pasangan mesum itu naik ke mobil patroli, tanpa dikomando warga berteriak mecemooh mereka. Lalu bersorak-sorai saat mobil patroli melesat meninggalkan lokasi menuju Mapolsekta. Sebelum menggerebek losmen LA, polisi juga mendatangi sejumlah tempat kos-kosan. Namun diduga bocor, operasi pekat di tempat kos tidak membuahkan hasil.
"Razia pekat sudah biasa kami lakukan secara rutin. Intinya untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat. Juga untuk menjawab pengaduan warga yang merasa resah oleh kegiatan yang menjurus ke perbuatan maksiat," kata Tri yang memimpin operasi pekat di Losmen LA. (stf)