Di Cianjur, Hanya Lima JCH Orang yang Gagal Berangkat ke Arab
Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Cianjur belum menerima laporan adanya jemaah calon haji
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Cianjur belum menerima laporan adanya jemaah calon haji asal (JCH) Kabupaten Cianjur yang menjadi korban penipuan, pencurian, dan tewas sekama menjalankan ibadah haji di Mekah.
Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggaraan Haji Kemenag Kabupaten Cianjur, Hipni, mengatakan semua calon jemaah haji asal Kabupaten Cianjur dalam keadaan sehat dan aman sesampainya di Arab Saudi. Hipni juga mengatakan belum ada calon jemaah haji asal Kabupaten Cianjur yang mengalami hal-hal yang tidak diingkan selama berada di Kota Mekah.
"Calon jemaah haji asal Kabupaten Cianjur sudah tiba di kota suci Mekah dalam keadaan selamat dan sehat. Mereka juga sudah melakukan sejumlah ibadah," kata kata Hipni kepada Tribun ketika dihubungi melalui ponselnya, Minggu (6/10/2013).
Meski demikian, Hipni mengakui bahwa sejumlah calon jemaah haji asal Kabupaten Cianjur terpaksa harus menunda keberangkatannya di tahun ini. Pasalnya kondisi calon jemaah haji ini tidak memungkinkan untuk berangkat ke tanah suci untuk berhaji. Informasi yang diperoleh, sejumlah calon jemaah haji ini mengalami sakit parah, satu di antaranya mengalami stroke sebelum berangkat haji.
"Sedangkan untuk calon jemaah haji yang sakit parah akan diberangkatkan haji tahun depan. Mereka bukan gagal tapi ditunda keberangkatannya," kata Hipni.
Kepala Kemenag Kabupaten Cianjur, Dadang Ramdani, mengatakan jumlah calon jemaah haji yang berangkat ke Arab Saudi jumlahnya sebanyak 1.165 orang. Namun sebanyak lima calon jemaah haji mengalami penundaan keberangkatan lantaran sakit.
"Ada tiga calon jemaah haji meninggal. Selain itu juga ada 41 calon jemaah haji mutasi keluar sehingga yang berangkat dari Kabupaten Cianjur totalnya ada 1.146 orang," kata Dadang.
Dadang pun optimistis calon jemaah haji asal Kabupaten Cianjur akan menjalankan rukun Islam kelima itu dengan aman dan tenang. Pihaknya telah membekali calon jemaah haji ketika melakukan bimbingan manasik (Binsik) terkait dengan pencegahaan terjadinya kecelakaan, menjadi korban penipuan dan pencurian.
"Kami juga mengimbau kepada para calon jemaah haji untuk tidak menyimpan uang di dalam tas penyimpanan paspor. Kami arahkan mereka untuk menggunakan ATM sehingga jika terjadi kehilangan bisa langsung diblokir," kata Dadang. (cis)