Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hutan di Gunung Arjuna dan Gunung Ringgit Terbakar

Pembakaran hutan diduga dilakukan para pembuat arang. Sebab di lokasi ditemukan cangkul, sabit

zoom-in Hutan di Gunung Arjuna dan Gunung Ringgit Terbakar
Hutan di bukit Amurang, Minahasa Selatan terbakar dan mengancam ribuan perumahan, pertokoan serta terminal Amurang, Kamis (2/8/2012) siang. Kebakaran hutan itu cukup mengkhawatirkan warga karena jaraknya hanya sekitar 100 meter. 

Laporan Wartawan Surya,Rahadian Bagus P

TRIBUNNEWS.COM,PASURUAN - Kebakarann hutan yang terjadi di Gunung Arjuna dan Gunung Ringgit pada, Selasa (15/10) lalu,diduga dilakukan para pembuat arang.

Hal itu dikatakan, Kasi Tahan Hutan Raya (Tahura) R Soerjo, wilayah Malang Pasuruan, Gatot Sundoro saat dihubungi Suryaonline(Tribunnews.com Network), Rabu (16/10/2013).

"Pembakaran hutan diduga dilakukan para pembuat arang. Sebab di lokasi ditemukan cangkul, sabit, serta alat-alat untuk membuat arang," kata Gatot.

Dia menuturkan, sebagian besar hutan di Gunung Arjuna dan Gunung Ringgit ditumbuhi oleh pohon jenis Cemara Gunung, Kesek, Akasia, Suren, dan Kemelina. Pohon tersebut ditebangi, kemudian dimasukan ke dalam sebuah lubang, lalu dibakar, hingga menjadi arang.

Ia mengatakan, biasanya aksi para pembuat arang dilakukan malam hari. Kemungkinan, kata Gatot, para pembuat arang tidak dapat mengendalikan api, sehingga menyebabkan kebakaran.

Gatot mengatakan, sebanrnya pihak Tahura sudah sering melakukan sosialisasi kepada masayarakat di sekitar Gunung Arjuna dan Gunung Ringgit.

Berita Rekomendasi

Selain itu juga sudah dipasang beberapa papan larangan membakar kayu di hutan.

Namun, kata Gatot, pekerjaan sebagai pembuat arang sudah dilakoni sebagian masyarakat di sekitar Gunung Arjuna dan Gunung Ringgit, sejak lama.

"Sudah lama mereka membakar pohon di huntan untuk dijadikan arang. Bahkan, sebelum Tahura ada, mereka sudah ada," kata Gatot.

Beberapa masyarakat yang bekerja sebagai pembuat arang, di antaranya di Desa Jati Arjo, dan Desa Dayu Rejo.

Hanya saja, untuk Desa Dayu Rejo sudah mulai berkurang.

Dia menambahkan, hingga saat ini belum ada  pelaku pembakaran yang berhasil ditangkap.

Namun, pihak Tahura sudah melakukan koordinasi dengan pihak Kepolisian Sektor Prigen, untuk mencari para pelaku pembakaran.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas