Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ribuan Guru Lhokseumawe dan Aceh Utara Menanti Tunjangan Provinsi

Sebanyak 8.601 guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS) di dua kabupaten/kota hingga kini belum menerima tunjangan

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Ribuan Guru Lhokseumawe dan Aceh Utara Menanti Tunjangan Provinsi
Kontan
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Sebanyak 8.601 guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS) di dua kabupaten/kota hingga kini belum menerima tunjangan dari provinsi atau lebih dikenal dengan dana NAD jatah tahun ini. Guru tersebut berasal dari Lhokseumawe 2.700 orang dan Aceh Utara 5.901 orang.

Informasi yang diterima Serambi (Tribunnews.com Network) dari kalangan guru, biasanya dana itu mereka terima dua tahap setiap tahun. Jumlahnya Rp 200 ribu per bulan dan dalam setahun hanya dihitung 10 bulan. Sehingga, dalam setahun setiap guru menerima uang NAD Rp 2 juta.

"Selama ini, uang NAD untuk lima bulan pertama selalu cair pada bulan Juli atau Agustus. Sedangkan untuk lima bulan kedua cair pada akhir tahun. Tapi, tahun ini meski sudah masuk pertengahan Oktober, belum jelas kapan tunjangan itu cair. Karena itu, kami berharap hak kami bisa segera dibayar," harap seorang guru yang tak mau
namanya ditulis kepada Serambi, kemarin.

Kadisdikpora Lhokseumawe, Drs Rusli MM, Rabu (16/10/2013), mengakui dana NAD belum bisa dicairkan karena belum ada petunjuk dari provinsi untuk pengajuan pencairan dana tersebut.

"Permohonan untuk pencairan dana NAD baru kita ajukan, karena memang baru diminta oleh pihak provinsi," jelasnya.

Dikatakan, permohonan yang diajukan itu untuk pencairan dana NAD jatah setahun. "Cuma kita belum tahu apakah dananya akan dicairkan langsung untuk jatah setahun atau untuk lima bulan pertama dulu. Kita juga tak bisa pastikan kapan dana itu akan cair. Jadi, kami harap guru bisa bersabar," kata Rusli.

Hal yang sama juga dialami 5.901 guru PNS di Aceh Utara. Bendahara Disdikpora Aceh Utara, Zainab menyebutkan pihaknya telah mengirim data guru penerima tunjangan itu ke Dinas Pendidikan Aceh pada 30 September 2013.

Berita Rekomendasi

"Namun, kami belum terima naskah perjanjian hibah dana tunjangan itu. Jadi, kita masih menunggu kapan dana tersebut ditransfer ke kas Aceh Utara. Kita harap guru bersabar," kata Zainab.

Guru sangat berharap tunjangan dari Pemerintah Aceh bisa dicairkan sebelum Lebaran Idul Adha tahun ini. Namun, sampai Lebaran berlalu, dana NAD itu tak kunjung cair.

"Tahun lalu, uang itu dicairkan pada awal Juni untuk tahap pertama. Karenanya, kita minta gubernur turun tangan untuk mencari solusi terhadap masalah ini. Karena ribuan guru sangat berharap tunjangan itu untuk menutupi kebutuhan belanja harian," kata Yusral, guru SMA di Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara.

Ia mengaku tak tahu mengapa sampai sekarang tunjangan itu belum cair. Padahal menurutnya, sekarang sudah masuk bulan Oktober.

"Kita harap, Pemkab Aceh Utara menanyakan ke Pemerintah Aceh kapan tunjangan itu disalurkan," harapnya.

Jika tunjangan itu dibayar sebelum Idul Adha, tambah Yusral, maka guru bisa membeli kebutuhan lebaran seperti baju anak, kue, dan daging.

"Karena tunjangan tak kunjung cair, ya belanja Lebaran harus dikurangi," ujarnya.(bah/c46)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas