Ratusan Pegawai RS Syekh Yusuf Gowa Terancam Diblacklist Bank
Ratusan pegawai RSUD Syekh Yusuf Gowa terancam masuk dalam daftar blacklist untuk mengajukan pinjaman di sejumlah bank
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Timur, Uming
TRIBUNNEWS.COM, SUNGGUMINASA - Ratusan pegawai RSUD Syekh Yusuf Gowa terancam masuk dalam daftar blacklist untuk mengajukan pinjaman di sejumlah bank di Gowa. Pasalnya bendahara RS Syekh Yusuf, Darmawati Opu menggelapkan gaji pegawai yang digunakan untuk membayar kredit di bank.
Dari informasi seorang pegawai rumah sakit, FW kepada Tribun Timur (Tribunnews.com Network), Kamis (24/10/2013), dia dan ratusan pegawai lainnya mengambil kredit di bank dengan jaminan SK. Untuk membayar kredit tersebut gaji
mereka dipotong setiap bulan.
"Ini barang sebenarnya sudah lama diketahui, hanya direktur rumah sakit bilang jangan dulu dilaporkan, karena masalah internal. Masalahnya ini hak kami, uang kami. Kita mau ambil lagi kredit di bank tidak bisa karena kredit sebelumnya menunggak," jelasnya dengan nada emosi.
FW mengaku, penunggakan pembayaran di bank BRI atas namanya sejak Desember 2012 lalu. Semisal pembayaran Desember baru dibayar Februari 2013. Dan sejak Mei pembayaran kreditnya berhenti.
"Saya rencananya akan mengajukan pinjaman lagi untuk bisnis saya di bank lain. Semua sudah selesai, dan hari ini pencairannya (Kamis). Tapi tidak bisa karena masih ada tunggakan ku di bank lain. Padahal setiap bulan gajiku dipotong. Itu saya emosi sekali," lanjutnya.
FW dan beberapa pegawai lainnya mengaku sudah menemui Darmawati Opu di rumahnya. Dari pengakuan Darmawati uang tersebut dia gunakan tidak hanya untuk dirinya.
"Sudah kami tanya waktu ke rumahnya. Kami bilang jujur bu, kemana itu uang. Lalu pengakuannya kalau uang itu bukan hanya dia yang gunakan. Makanya dia tidak mau bertanggungjawab sendiri. Berarti ada orang lain juga yang gunakan," ujar FW yang menunggak kredit sebesar Rp 6 juta.
FW juga mengaku kecewa dengan sikap Direktur RS Syekh Yusuf yang menurutnya hanya tidur melihat persoalan ini.
"Kami disuruh sabar, tapi mau sampai kapan. Direktur juga sudah tahu tapi dia hanya adem ayem saja lihat ini. Hanya tidur saja. Kalau mereka iya, banyak uangnya kita ini susah," tambahnya.
Sementara itu Humas RS Syekh Yusuf, Taslim yang dikonfirmasi mengaku belum bisa memberikan komentar terkait permasalahan itu.
"Jangan dulu. Saya harus melapor dulu sama direktur terkait hal ini. Kalau Bu Darmawati itu memang sudah lama tidak masuk kantor lagi," paparnya saat ditemui Tribun Timur di kantornya.
Taslim juga menjadi korban. Namun pengakuannya dia hanya menunggak selama satu bulan dan sudah dilunasi.
RS Syekh Yusuf memiliki jumlah pegawai 365. Dari keseluruhan pegawai itu, sekitar 99 persen mengajukan kredit di beberapa bank, seperti BRI, bank Hasamitra, Panin Bank, dan juga BNI.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.