Pabrik Pempek di Bandung Rata dengan Tanah
Rumah sekaligus pabrik pempek milik Fatimah di Kota Bandung, roboh dan rata dengan tanah, Jumat (25/10/2013).
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Rumah sekaligus pabrik pempek milik Fatimah (67) di Jalan Terusan Saluyu No 11, RT 05/08, Kelurahan Cipamokolan, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, roboh dan rata dengan tanah, Jumat (25/10/2013).
Pabrik tersebut, robohsekitar pukul 03.30 wib. Tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini dan kerugian belum bisa diperkirakan.
Belum diketahui pasti siapa pelaksana proyek pembuatan gorong-gorong tersebut. Polisi, masih menyelidiki dan meminta keterangan sejumlah saksi. Namun, ada dugaan, ambruknya rumah dan pabrik pempek itu terjadi karena proyek pembuatan gorong-gorong di samping rumah yang mengeruk hingga ke bawah fondasi bangunan rumah seluas 100 meter persegi itu.
"Yang roboh itu gudang, dua kamar di lantai atas, dan pabrik pembuatan pempek. Anak saya tidak tidur di kamarnya karena saya larang. Kalau tidak, bisa celaka. Masalahnya, jam tujuh malam itu, sempat ada retakan di tembok. Saya khawatir kenapa-kenapa, makanya saya larang anak saya tidur di kamarnya," ujar Yana Lusiana (48), salah seorang penghuni rumah
.
Rumah yang ambruk panjangnya sekitar 12 meter, sedangkan gudang pempek lebarnya mencapai sekitar 15 meter. Bagian rumah sebelah samping hancur. Genting dan tembok pun ikut terbawa ke dasar gorong-gorong serta sebagian menutupi jalan setapak di lokasi itu.
Lantai satu rumah dan lantai dua ikut roboh, begitu juga dengan pabrik pempek yang ada di belakangnya.
Sebelum kejadian, Kamis (24/10) sekitar pukul 19.00, tembok di rumah dan pabrik itu mulai retak, disusul sebagian lantai rumah ada yang terangkat. Penghuni rumah sudah mengingatkan pengembang serta tukang yang tengah mengeruk gorong-gorong.
Namun, saat itu baik pengembang maupun tukang mengatakan tidak akan terjadi apa-apa, aman. Padahal saat itu semua penghuni rumah sudah merasa khawatir terjadi apa-apa. Tak ingin mengambil risiko, penghuni rumah mengosongkan kamar atau ruangan sebelah kiri yang lokasinya dekat dengan gorong-gorong.
"Kami sudah ngingetin sama yang ngerjain proyeknya, kemarin (Kamis 24/10). Kemarin Magrib lah. Yang ngerjain proyek bilang gak akan apa-apa. Ya udah, meskipun khawatir, ya kami biasa aja," ujar salah seorang anak pemilik pabrik pempek, Lia Laksmi (24), di lokasi kejadian.
Semua penghuni rumah tidak mengetahui ihwal adanya penggalian gorong-gorong. Mereka hanya tahu di Sungai Cipamokolan, tak jauh dari rumah mereka, memang tengah ada penggalian atau pengerukan oleh alat berat backhoe. (dic/tsm)