Polisi Beristri, Kencani Gadis Hingga Hamil
Va (19) yang sedang hamil dua bulan melaporkan Bripka Si, oknum polisi dari Polsek Bandungan
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Wartawan Tribun Jateng, A Prianggoro
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Seorang gadis berkurudung biru melaporkan oknum polisi ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jateng, Selasa (29/10/2013) sore. Gadis bernama Va (19) yang sedang hamil dua bulan itu melaporkan Bripka Si, oknum polisi dari Polsek Bandungan, Kabupaten Semarang.
Va merupakan gadis pengangguran yang juga anak seorang petani asal Dusun Banyukuning, Kaliwinong, Bandungan, Semarang. Va menuturkan, perkenalan dengan Bripka Si sejak lima bulan silam.
"Dia mengaku masih bujangan. Saya diajak ke Vila Taman Raya di Bandungan sebanyak 12 kali hingga akhirnya hamil," kata Va, lirih saat ditemui Tribun Jateng, di Mapolda Jateng.
Va mengungkapkan, awal perkenalannya dengan Bripa Si yaitu saat kakaknya perempuannya datang ke Mapolsek Bandungan, sekitar lima bulan silam. Saat itu, sang kakak hendak membuat surat keterangan catatan kepolisian (SKCK). Ia bertemu dengan Bripka Si yang kebetulan bertugas sebagai pelayan di bagian SKCK.
"Saat itu Si bilang ke kakaknya saya kalau ingin dicarikan pacar. Lantaran saat itu Si mengaku masih bujang, kakak saya pun tanpa ragu memperkenalkannya dengan saya," ujar gadis lulusan Sekolah Dasar (SD) ini.
Menurut Va, Si pernah datang ke rumahnya untuk "nembung" orangtuanya, sebelum Lebaran 2013 lalu. Pertemuan pertama itu bahkan dilanjutkan dengan kunjungan balik keluarga Va di rumah orangtua Si di Dusun Konkong, Mijen, Kota Semarang. Saat itu, kedua belah pihak sudah sepakat akan melangsungkan pernikahan.
"Tetapi karena saat itu masih bulan puasa, kami sepakat menunda pernikahan setelah Lebaran," ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, Va mengaku sudah diajak berhubungan badan sebanyak 15 kali selama lima bulan terakhir. Perbuatan itu dilakukan di rumah kontrakan Si sekali, rumah korban dua kali, dan sisanya di villa. Setelah akhirnya hamil, Va berusaha mencari kejelasan dan pertanggungjawaban dari Si.
"Saya dan keluarga akhirnya menyelidiki ke rumah Si. Ternyata ibunya bilang kalau Si sudah punya istri dan belum bercerai. Seketika itu saya langsung lemas," ungkapnya.
Va mengaku sudah beberapakali mendesak Si. Alih-alih akan dinikahi, Va justru mengaku mendapatkan teror lewat sms. "Dia (Si-Red) bilang kalau terjadi apa-apa dengan ibunya maka saya disuruh bertanggungjawab," kata Va yang mengaku bertemu dengan Si terakhir dua pekan terakhir.
Kapolres Semarang, AKBP Augustinus Pangaribuan menyatakan kasus ini sedang dalam proses penyelidikan. "Oknum itu sedang kami periksa atau mintai keterangan," kata Pangaribuan. (*)