Terkendala Lahan, Double Track Surabaya-Jakarta Terancam Molor
Targetmengoperasional jalur kereta api gandaSurabaya - Jakarta lewat wilayah utara awal tahun 2014 terancam molor.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM , SURABAYA - Target pemerintah mengoperasionalkan jalur kereta api ganda (double track) Surabaya - Jakarta lewat wilayah utara awal tahun 2014 terancam molor.
Pasalnya hingga saat ini, pengerjaan fisik baru mencapai 75 persen.
Selain itu, proyek double track sepanjang sekitar 727 kilometer itu juga terkendala masalah pembebasan lahan.
Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub & LLAJ) Jatim Wahid Wahyudi mengatakan, meski pengerjaan fisik masih menyisakan 25 persen, berdasar laporan dari Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Pembangunan Jalur Kereta Api Double Track Kementrian Perhubungan yang disampaikan kepadanya, proyek prestisius tersebut dikatakan masih on schedule. Meski waktu yang tersisa praktis tinggal dua bulan lagi.
“25 persen yang kurang itu tinggal pemasangan rel saja,” ujarnya kepada SURYA Online, Selasa (29/10/2013).
Sementara terkait pembebasan lahan, hal itu, kata Wahid memang ada dan tersebar di beberapa titik yang ada mulai di Surabaya, Gresik, Lamongan, dan Bojonegoro.
“Tapi hanya kecil-kecil. Prosesnya, saat ini, untuk lahan di Bojonegoro sudah tahap negosiasi dengan warga, sedangkan lahan di Surabaya, Gresik, dan Lamongan sudah masuk tahap appraisal atau penaksiran harga,” terangnya.
Meski laporan dari KPA Pembangunan Jalur Kereta Api Double Track Kementrian Perhubungan, proyek double track dikatakan masih on schedule, pantauan Surya, fakta di lapangan tidak demikian.
Di beberapa titik belum dibangun jembatan. Ini seperti terlihat Deket Lamongan.
Selain itu, bantalan di beberapa titik persimpangan dengan jalan raya juga belum dikerjakan.
Ditanya hal itu, Wahid menyatakan pihaknya optimis masih on schedule. Karena double track merupakan program Presiden yang masuk Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).