Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Caleg Mulai Cari 'Petunjuk': Makam Keramat Jadi Pilihan

Berbagai cara dilakukan calon anggota legislatif (caleg) agar bisa meraih suara terbanyak dalam pemilihan umum (pemilu), 9 April 2014.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Caleg Mulai Cari 'Petunjuk': Makam Keramat Jadi Pilihan
Warta Kota/Henry Lopulalan
Petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengecek daftar bakal calon legislatif sementara yang diserahkan delapan partai politik peserta Pemilu 2014 kepada petugas KPU di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2013). Lebih dari 6.000 orang mendaftar menjadi calon legislatif melalui keseluruhan 12 partai yang mengikuti Pemilu 2014. Warta Kota/Henry Lopulalan 

Laporan Tim Liputan Tribun Jabar

TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Berbagai cara dilakukan calon anggota legislatif (caleg) agar bisa meraih suara terbanyak dalam pemilihan umum (pemilu), 9 April 2014.

Selain menyosialisasikan diri melalui spanduk, media massa, dan media lainnya, tak sedikit di antara mereka yang meminta "petunjuk" di tempat keramat atau tokoh spiritual di berbagai daerah di Jawa Barat.

Makam para leluhur Sumedang tak luput jadi agenda untuk dikunjungi para caleg. Hampir semua makam para raja dan bupati Sumedang zaman dulu didatangi para calon legislator. Bahkan makam keramat yang ada di pelosok dan puncak gunung tak luput didatangi.

"Selalu ada saja yang datang dan mereka mengaku caleg karena sebelumnya harus menyampaikan dulu keinginannya apa," kata Dana Miharja (78), juru kunci Makam Gunung Puyuh, belum lama ini.

Di makam yang dikelola Yayasan Pangeran Sumedang ini para leluhur Sumedang disemayamkan, termasuk Bupati Pangeran Soeria Koesoemah Adinata atau dikenal dengan Pangeran Sugih (1836-1882).

"Kebanyakan yang datang itu caleg asal daerah pemilihan Sumedang, baik untuk DPRD Sumedang, DPRD Jabar, maupun DPR RI. Keinginan sama, ingin terpilih jadi anggota Dewan," kata Dana.

Berita Rekomendasi

Menurut dia, caleg yang datang itu kebanyakan meminta izin untuk berdoa di makam Pangeran Sugih. "Kebanyakan tak ditemani saat ke pusara dan saya mengatakan jangan meminta-minta di kuburan itu. Doakan saja yang sudah meninggal itu," katanya.

Juru kunci ini mengatakan banyak yang datang ke makam Pangeran Sugih karena bupati Sumedang ini dianggap berilmu, berharta, dan punya banyak saudara.

"Pangeran Sugih itu terkenal karena harti, harta, dan baraya. Harti itu ilmu, harta bisa jabatan bisa juga materi karena Pangeran Sugih memang kaya, dan juga dia banyak saudaranya atau baraya," kata Dana, yang menyebutkan bahwa Pangeran Sugih memiliki 31 istri.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas