Bani Israil dan Penemuan Koin Emas Kuno di Aceh
Penemuan dirham dalam jumlah banyak di Kutaraja, Banda Aceh, menyisakan satu kisah berbau mistis.
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Penemuan harta karun berupa dirham atau koin emas dalam jumlah banyak di Kutaraja, Banda Aceh, menyisakan satu kisah berbau mistis.
Kolektor naskah kuno Aceh Tarmizi A Hamid, misalnya, menyebut kemunculan dirham di aliran Krueng Doy, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh, itu merupakan fenomena yang lekat dengan dunia supranatural.
"Kemunculan tiba-tiba koin emas dalam jumlah cukup banyak ini, tetap saja menimbulkan keanehan. Ada mitos yang menyebutkan, barang perhiasan kalau dipendam di dalam tanah dalam waktu lama, akan ditunggui oleh makhluk halus dan suatu ketika dapat muncul secara tiba-tiba," kata Tarmizi, Selasa (12/11/2013).
Menurutnya, ada "faktor supranatural" yang menyebabkan warga bisa menikmati ribuan keping koin emas tersebut di jaman kiwari ini. Pendapat tersebut, bukan tanpa alasan kuat.
"Koin emas itu bukan hal yang aneh, tapi seingat saya, temuan itu yang terbesar. Ini tentu menimbulkan tanda tanya, apalagi lokasi penemuan itu juga bukan kawasan yang sepi, karena setiap hari dijelajahi oleh para pencari tiram," ujarnya.
Fakta lainnya, kata dia, setelah tsunami menerjang sembilan tahun silam, kawasan Kutaraja, termasuk aliran Krueng Doy, sudah pernah dibersihkan dengan alat berat.
"Setelah dibersihkan pascatsunami, selama delapan tahun lebih pencari tiram menyusuri sungai tersebut, tentu jadi aneh ketika tiba-tiba warga menemukan satu peti penuh berisi koin emas," urai Tarmizi.
"Tapi sekali lagi, itu adalah mitos yang belum tentu bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah," tukas Tarmizi.
Terkait hal ini, Zul Anshary, alumni Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar Kairo yang dimintai pendapatnya mengatakan, temuan harta terpendam seperti ini termaktub dalam Alquran dan hadis.
Dalam Alquran, kisah ini termuat dalam Surah Albaqarah ayat 102 yang menceritakan tentang Bani Israil yang mempelajari ilmu sihir dari kitab-kitab sihir milik dukun dan peramal yang disita dan dikuburkan oleh Nabi Sulaiman di bawah singgasananya.
Dalam Tafsir Ibnu Katsir, kata Zul Anshary, diterangkan bahwa keberadaan kitab-kitab sihir itu diinformasikan oleh setan kepada Bani Israil setelah wafatnya Nabi Sulaiman dan para pengikutnya yang saleh. “Penemuan kitab-kitab sihir ini, ditambah hasutan setan, kemudian membuat Bani Israil menentang ajaran yang dibawa oleh Nabi Sulaiman,” kata Direktur Dayah Baitul Arqam Sibreh ini, mengutip tafsir ayat dimaksud.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.