Belum Sempat Bayar Jasa Kencan, Duda 55 Tahun Keburu Tewas
Latif (55) meregang nyawa usai berkencan dengannya di rumah milik Je Towoliu, di Perumahan Perbinda, Kotamobagu,
Editor: Budi Prasetyo
Laporan wartawan Tribun Manado Edi Sukasah
TRIBUNNEWS, KOTAMOBAGU - Risna (47) tak menyangka Latif (55) meregang nyawa usai berkencan dengannya di rumah milik Je Towoliu, di Perumahan Perbinda, Kotamobagu, Rabu (13/11/2013) malam. Perempuan asal Buyat ini pun terpaksa harus berurusan polisi.
Sesekali asap rokok mengepul dari mulut perempuan bergincu merah ini saat bercerita kejadian yang mengagetkanya itu. Kendati berusaha untuk tenang, Risna yang malam itu mengenakan baju warna merah muda tak bisa menyembunyikan keteganganya.
Rokok berfilter itu dia hisap dengan cepat-cepat, hampir-hampir tanpa jeda. "Dia (Latif) sudah beberapa kali datang. Ada kalanya setelah satu bulan dia muncul. Malam itu dia bilang habis dari kebun," kata Risna mulai bercerita.
Latif tiba di rumah Je sekitar pukul 22.30 wita. Mulutnya sudah bau alkohol. Risna menuturkan, seperti kebiasaan laki-laki yang biasa bertandang ke tempat itu, Latif minum air putih sebelum bermain. Tanpa menunggu lama mereka pun mulai berkencan. "Hampir sekitar 10 menit," kata dia.
Habis itu, Risna pun pergi ke toilet untuk bersih-bersih. Dia masih sempat melihat Latif sedang mengenakan pakaian. Setelah dari toilet, Risna pun berleha-leha. Dia merasakan keganjilan, lantaran teman kencanya tak juga keluar kamar. Perempuan ini masuk kamar lagi untuk memeriksa.
Risna kaget bukan kepalang saat melihat Latif sudah telentang di atas kasusr. Kakinya terjuntai dan tampak bergerak-gerak. "Saya panik dan memanggil tuan rumah (Je). Tuan rumah kemudian memanggil tukang bentor untuk membawa ke rumah sakit namun kemudian dia (Latif)," kata Risna.
Je kemudian melaporkan ke pihak kepolisian. Risna pun harus memberikan keterangan tentang tamu pertamanya pada malam itu. "Dia belum sempat bayar," kata Risna kemudian mengatakan sekali kencan biasanya dibayar Rp 100 ribu sudah termasuk sewa kamar.
Sementara itu, pihak kepolisian masih memeriksa sejumlah pihak terkait kematian Latif yang juga biasa menjadi sopir becak motor (bentor) itu. Jenazah duda ini masih berada di RS Datoe Binangkang, Kotamobagu, untuk divisum.
Idap Penyakit
Tak ada tanda kekerasan di tubuh Latif (55) yang tewas setelah berkencan dengan Risna (47) pada Rabu (13/11/2013) malam. Pensiunan guru ini diduga meninggal akibat penyakit menahun yang dideritanya.
"Kami telah membawa korban ke rumah sakit untuk dilakukan visum. Hasil sementara visum mayat bahwa pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," ujar Kepala Satreskrim Polres Bolmong AKP Iverson Manossoh, Kamis (14/11/2013).
Berdasarkan keterangan pihak keluarga, lanjut dia, Latif mengidap penyakit jantung dan tekanan darah tinggi yang menahun. Pertimbangan inilah sehingga keluarga almrhum menolak untuk dilaksanakan otopsi.
"Namun kami akan tetap mendalami beberapa saksi yang ada di tkp (tempat kejadian perkara) ditemukan almarhum," Iver menandaskan.
Risna, yang menjadi teman kencan Latif malam itu, mengatakan, dirinya tak melihat korban memakai obat-obatan. "Dari mulutnya memang seperti setelah minum, namun kalau minum obat, saya tak melihat," kata perempuan ini.(*)