Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pilih Jadi Gubernur, Soekarwo Tolak Cawapres Golkar

"Masak saya kemudian harus meninggalkan mereka yang telah memilih saya (jadi Gubernur). Ini etika dalam politik,” tegasnya

zoom-in Pilih Jadi Gubernur, Soekarwo Tolak Cawapres Golkar
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih, Soekarwo (kiri) dan Saifullah Yusuf (kanan) usai mengikuti sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilkada Jatim di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Senin (7/10/2013). MK akhirnya menolak gugatan pihak Khofifah dan tetap memenangkan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) sesuai dengan keputusan KPUD Jatim. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

Laporan Wartawan Surya,Mujib Anwar

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA – Gubernur Soekarwo mengaku memilih melanjutkan kepemimpinannya sebagai Gubernur Jatim untuk periode kedua (2014-2019).

Pernyataan tersebut disampaikan, menyikapi aspirasi yang berkembang di Partai Golkar agar dirinya menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) pendamping Aburizal Bakrie yang juga Ketua Umum Golkar.

Menurut Pakde Karwo – panggilan Soekarwo, dirinya belum dapat menerima lamaran untuk menjadi Cawapres Ical, karena dia baru saja terpilih sebagai Gubernur Jatim dalam Pilgub yang digelar 29 Agustus lalu.

Bahkan pelantikan Gubernur periode 2014-2019 juga baru dilaksanakan 12 Pebruari 2014 nanti.

Dengan pertimbangan itu, dirinya tidak mau meninggalkan 8.195.816 masyarakat Jatim yang telah memilih dan memberikan kepercayaan untuk memimpin Jatim lima tahun ke depan.

“Itu alasan yang sangat mendasar sekali. Masak saya kemudian harus meninggalkan mereka yang telah memilih saya (jadi Gubernur). Ini etika dalam politik,” tegasnya, kepada wartawan, Kamis (14/11/2013) di Gedung Negara Grahadi.

Berita Rekomendasi

Alasan lain, kata Pakde Karwo, dengan posisinya yang saat ini juga menjadi bagian dari struktur Partai Demokrat, yakni Wakil Ketua Umum DPP dan Ketua DPD Partai Demokrat Jatim, maka yang berhak mengajukan calon presiden dan wakil presiden adalah Ketua Majelis Tinggi dan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, dalam hal ini Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Mekanismenya seperti itu. Saya tunduk dan patuh kepada regulasi dan proses yang ada di partai,” tandas Koordinator Forum Komunikasi Gubernur se-Indonesia ini.

Menurut Pakde Karwo, pihaknya sudah menyampaikan sikapnya tersebut langsung kepada Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, ketika bertemu dalam perayaan Ulang Tahun Golkar ke-49, di JX International, Surabaya, 12 November lalu.

Saat itu, dirinya ditanya oleh Ical terkait kemungkinan dirinya digandeng sebagai Cawapres yang diusung Golkar.

“Waktu itu, kepada Pak Ical saya sampaikan dua alasan saya tadi,” imbuh mantan Sekdaprov Jatim ini.

Tags:
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas