Ratusan Orang Demo Tolak Bendera Bintang Bulan di DPR Aceh
Sebanyak 200 demonstran Gerakan Indonesia Baru (GIB), menggelar aksi massa di depan Gedung DPR Aceh.
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Misran Asri
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Sebanyak 200 demonstran yang tergabung dalam Gerakan Indonesia Baru (GIB), menggelar aksi massa di depan Gedung DPR Aceh, Kamis (14/11/2013) siang.
Aksi massa itu, digelar untuk menolak keberadaan Wali Nanggroe (WN) dan Qanun atau peraturan daerah yang mengatur tentang Bendera Bintang Bulan sebagai bendera identitas Aceh.
Pantauan Serambinews.com, massa yang didominasi tukang becak bersama puluhan kaum ibu yang membawa serta anak-anaknya itu, memulai aksi sekitar pukul 11.40 wib.
Masa yang juga ikut menaiki sejumlah angkutan umum L-300 dan mobil pribadi tersebut, turut mengusung sejumlah spanduk. Di antaranya, spanduk itu bertuliskan "Hana dasar si Malek nyan seubagoe Wali Nanggroe Aceh", dan "Gadoh pikee keu qanun bendera & WN, rakyat binasa laju".
Koordinator aksi Alfian mengatakan, maksud aksi mereka ke DPRA untuk mempertanyakan kapasitas wakil rakyat Aceh yang selama ini duduk di bangku parlemen. "Katanya mereka wakil rakyat, tapi kok mementingkan kelompok tertentu. Sementara rakyat terus terabaikan," kata Alfian.
Ia mengatakan, mereka cukup mendukung Pemerintahan Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf (Zikir). Namun, ada hal lain yang lebih penting dipikirkan Pemerintah Aceh kata Alfian, yakni kesejahteraan rakyat terlebih dahulu. "Jangan bahas dulu masalah WN atau Qanun Bendera. Tapi, pikirkan dulu rakyat Aceh," pungkas Alfian.
Pengunjuk rasa yang diizinkan masuk ke halaman DPRA, Akhirnya sekitar pukul 12.25 WIB membubarkan diri, tanpa seorang pun anggota DPRA yang menemui mereka.
"Kami harapkan bertemu langsung dengan Ketua DPRA, pak Hasbi Abdullah bukan dengan anggota DPRA yang lain," tuturnya.