Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Awas! Racun Pestisida di Sayuran dan Buah Buat Hidup Tidak Sehat

Untuk itu, masyarakat perlu waspada dalam mengonsumsinya

zoom-in Awas! Racun Pestisida di Sayuran dan Buah Buat Hidup Tidak Sehat
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Pedagang sayur menjajakan dagangannya di Pasar Teluk Gong, Jakarta Utara, Kamis (5/9/2013). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi di Agustus 2013 mencapai 1,12 persen. Inflasi dipengaruhi oleh beberapa harga komoditas yang tinggi seperti sayur dan ikan di beberapa daerah. Pedagang khawatir pasokan dari daerah berkurang akibat tingginya harga. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Bengkulu menyatakan, saat ini sayuran dan buah-buahan, sekalipun berasal dari petani bukan lagi makanan sehat, karena sebagian besar telah terkontaminasi racun yang berasal dari pestisida. Untuk itu, masyarakat perlu waspada dalam mengonsumsinya.

"Maka, masyarakat perlu waspada, karena makanan sehat pun tidak sehat lagi karena mengandung racun," kata Kepala BPOM Provinsi Bengkulu, Zulkifli seusai membuka acara Pemberdayaan Masyarakat Peduli Keamanan Pangan, Selasa (19/11/2013).

Menurutnya, kondisi ini mendorong semua pihak, terutama masyarakat untuk peka terhadap makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Tapi kenyataanya, terutama mereka dari kelas bawah, masih kurang memperhatikan zat-zat berbahaya yang terkadung dalam makanan.

Ia melanjutkan, sosialisasi terkait zat-zat beracun dalam sayuran dan buah-buahan perlu digalakan secara maksimal. Bukan hanya masyarakat, petani pun diharapkan untuk peduli terhadap kesehatan makanan yang mereka hasilkan.

"Kita butuh melakukan sosialisasi agar masyarakat kita peka terhadap makanan yang mengandung racun yang dapat membuat tubuh kita menjadi sakit," kata Zulkifli.

Zulkifli mengatakan, acara pemberdayaan kali ini terlaksana atas kerja sama pihak BPOM dengan anggota DPR RI Dian Syakhroza yang tujuannya melakukan sosialisasi ke sejumlah masyarakat kalangan bawah, mengingat selama ini mereka dinilai kurang memperhatikan kesehatan makanan.

Anggota Komisi IX Dian Syakhroza mengakui, acara ini sebagai bentuk komitmennya untuk menciptakan masyarakat Bengkulu yang sadar kesehatan. Sebab, selama ini Bengkulu juga dikenal sebagai provinsi yang rawan penyakit.

Berita Rekomendasi

"Kita kan tahu, provinsi kita selama ini masuk ke provinsi yang rawan penyakit dan itu harus kita atasi. Salah satu caranya dengan menjadikan masyarakat kita sadar dengan kesehatan makanannya," kata Dian yang juga berprofesi sebagai dokter.

Sementara itu, Wakil Gubernur Bengkulu, Sultan B Najmudin mengakui, seharusnya acara sosialisasi kesehatan makanan seperti ini harus bisa menjadi agenda Pemerintah Provinsi Bengkulu, dan bukan hanya seremonial saja. Acara tersebut sangat penting demi terciptanya masyarakat bengkulu yang sehat.

"Kita mau masyarakat kita menjadi sehat, tapi upaya kita masih sangat kurang dan sosialisasi ini merupakan salah satu untuk menciptakan hal tersebut," ujar Sultan.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas