Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suka Duka Petugas RTMC, Kantuk Jadi Musuh, Kecelakaan Jadi Hiburan

Petugas Regional Traffic Management Center (RTMC) harus bekerja 24 jam nonstop

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Suka Duka Petugas RTMC, Kantuk Jadi Musuh, Kecelakaan Jadi Hiburan
Imanuel Nicolas Manafe/Tribunnews.com
Petugas RTMC Polda Jabar sedang mengoperasikan CCTV di Posko PAM Mudik Cikopo 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Petugas Regional Traffic Management Center (RTMC) harus bekerja 24 jam nonstop. Mata mereka harus terus memelototi layar-layar monitor di ruangan.

Sejak 2009, Polda Jatim mengaktifkan RTMC. Sebuah ruang besar menjadi markas kendali. Belasan layar monitor terpasang di sini. Monitor-monitor ini terhubung dengan ratusan CCTV yang tersebar di jalan-jalan dan kawasan rawan di berbagai daerah.

Pantauan petugas RTMC inilah menjadi acuan petugas di lapangan. Acuan bagi polisi lalu lintas mengantisipasi dan merekayasa arus kendaraan. Juga menjadi pemandu polisi menghadapi situasi krusial.

Markas RTMC itu terasa nyaman. Kondisi ruangan bersih dan suhu selalu sejuk. Pendingin udara berkekuatan besar sengaja dipasang di sana. Fungsi utamanya menjaga berbagai perangkat teknologi informasi yang memenuhi ruang itu
tetap berfungsi prima.

Tapi, kondisi ruang yang nyaman dan sejuk ini menjadi penggoda petugas RTMC. Apalagi, desain ruangan itu dibuat tertutup, bebas dari gangguan suara dari luar. Rasa kantuk jadi mudah datang. Inilah musuh terselubung sekaligus musuh terbesar petugas pemantau monitor.

Tapi, Brigadir Ardy Kanteki dan teman-teman, sesama petugas RTMC punya banyak cara mengusir musuh terselubung itu. Yang paling kerap dilakukan adalah rajin bergurau.

"Meski bergurau, tetap konsentrasi pada tugas masing-masing," tuturnya saat Surya (Tribunnews.com Network) sambang ke ruang RTMC beberapa hari lalu.

Berita Rekomendasi

Ardy menjadi bagian dari RTMC sejak 2009 atau pertama kali didirikan. Ia satu regu bersama Brigadir Danang Prabusuta dan Brigadir Rosmita.

Bukan sembarang polisi yang bisa menjadi bagian dari RTMC. Selain kecakapan dalam bertugas, mereka harus memiliki tingkat kesabaran tinggi. Ada serangkaian tes dan pelatihan yang mereka lewati.

Tugas mereka tidak melulu memelototi monitor. Masih ada sejumlah tugas tambahan. Mulai dari memposting gambar situasi, hingga menerima informasi dan aduan masyarakat, baik melalu internet maupun telepon. Setiap hari ada ratusan pengaduan. Dari masalah kondisi lalu lintas, kasus kriminal, hingga yang cuma iseng mengajak kenalan.

Bagi petugas RTMC, rasa kantuk itu akan langsung hilang saat mata menatap kejadian di monitor. Bahkan, kerja memindai gambar peristiwa itu menjadi hiburan tersendiri.

Brigadir Ardy lalu menceritakan pengalamannya pada September 2012, saat ia masih mengutak-atik monitor. Meski sudah pukul 03.30 WIB, tangan bintara 32 tahun masih rajin bergerak kanan kiri untuk mengganti tampilan gambar di monitor.

Ardy kaget melihat gambar di monitor. Sebuah mobil menabrak pengendara motor di perempatan Jl Diponegoro. Meski tak menghasilkan suara, gambar di monitor cukup jelas.

Benturan mobil dan sepeda motor itu cukup keras. Pengendara motor tergeletak. Kondisinya luka parah. Tidak ada orang yang melihat kejadian itu.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas