Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hasti Sukses Menduniakan Taman Bungkul

Kegembiraan terihat Wakil Rektor 2 Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya RA Retno Hastijanti karena sukses menduniakan Taman Bungkul.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Hasti Sukses Menduniakan Taman Bungkul
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
DIMINATI - Sejumlah anak bermain di air mancur Taman Bungkul Surabaya. Ruang publik masih diminati masyarakat kota Surabaya untuk berekreasi dan melepas penat. 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kegembiraan tampak menyelimuti Wakil Rektor 2 Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabya RA Retno Hastijanti hari-hari ini. Usahanya menjadikan Taman Bungkul diakui secara intenasional terwujud.

Taman yang berlokasi di tengah-tengah kota itu menyabet Asian Town Scapes Sector Award 2013, salah satu penghargaan tahunan Asian Townscape Award (ATA).

Ajang penghargaan ini digelar empat organisasi internasional  yakni UN Habitat Society Regional Office for Asia and the Pacific, Asian Habitat Society, Fukuoka Asian Urban Research Center, dan Asia Townscape Design Society.

Di sini, Hasti adalah ketua tim kajian dan penyusunan proposal serta anggota tim cagar budaya Surabaya.

"Penghargaan ini surprise bagi kami karena persiapannya cukup mepet,"kata doktor bidang arsitektur ini.

Diceritakan Hasti, sebenarnya pendaftaran lomba yang diikuti kota-kota terbaik dunia ini akan ditutup akhir Juli 2013. Hal itu sempat membuatnya panik karena pengumuman itu sendiri baru dilihatnya.

Dia bersama timnya lalu bergerilya mempersiapkan data-data dibantu dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta Dinas Kebersihan dan Pertamanan.

BERITA TERKAIT

"Beruntung sebelumnya kami juga mengajukan Taman Bungkul di Heritage Award 2012, sehingga data-datanya bisa kami pakai dan sesuaikan dengan data terbaru,"katanya.

Pihaknya juga mengajukan perpanjanagn pendafatran ke panitia agar memiliki sedikit waktu untuk mempersiapkan secara matang. Akhirnya permohonan itu disetujui dan penadfatarn diundur tiga hari.

"Sebenarnya selain Taman Bungkul kami juga mengajukan Kelurahan Jambangan yang menjadi juara lomba green n clean. Cuma setelah melihat kriterianya kok kurang sesuai, jadi kami hanya mengajukan Taman Bungkul,"kata akademisi berjilbab.

Kriteria  di lomba ini, diantaranya  memiliki unsur keindahan, keharmonisan obyek dan lingkungan sekitar.  Serta kenyamanan, keberlanjutan dan  memiliki kontribusi terhadap kota.

Menurut Hasti, Taman Bungkul memenuhi kriteria tersebut. Taman Bungkul tidak hanya cantik tetapi juga mampu mensejahterakan masyarakat sekitar karena bisa menampung lapangan kerja dengan menyediakan pujasera di sisi belakangnya.

Taman Bungkul juga dapat membina hubungan antara pemkot, masayrakat dan dunia usaha terbukti dengan diberikannya CSR oleh PT Telkom yang diwujudkan dengan akses internet gratis.

"Bungkul juga mewakili kekayaan heritage dan religi. Dan memenuhi unsur enteratainment karena di sana semua hiburan lengkap mulai dari tempat bermain anak, remaja hingga sarana car free day," pungkasnya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas