Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemulung Ini Tewas Mendadak Usai Merokok di Warung Kopi

Seorang pemulung di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Martinus Buludimu (67), tewas mendadak setelah dirinya mengisap rokok.

zoom-in Pemulung Ini Tewas Mendadak Usai Merokok di Warung Kopi
POS KUPANG/JOHN TAENA
MERATAP--Sejumlah kerabat dan keluarga meratapi Martinus Buludimu (67) saat berada di ruang jenazah RSUD Umbu Rara Meha Waingapu, Sabtu (23/11/2013). 

Laporan Wartawan Pos Kupang John Taena

TRIBUNNEWS.COM, WAINGAPU - Seorang pemulung di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Martinus Buludimu (67), tewas mendadak setelah dirinya mengisap rokok.

Warga RT 17, RW 06, Kelurahan Hambala, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, itu tewas di sebuah warung makan di ujung timur Taman Kota Waingapu, Sabtu (23/11/2013) sekitar pukul 11.30 Wita.




Martinus berada di warung itu untuk berteduh saat hujan turun lebat. Badannya basah kuyup setelah ia mengais rezeki mengumpulkan sampah plastik.

"Dia (korban) adalah pemulung. Tadi dia ke warung ini, saya bilang karung yang dibawa itu jangan simpan di sini. Takut ada manisan, nanti ada semut. Jadi, disimpan di luar sana," ujar Amin Daud (66), pemilik warung, warga RT 6, RW 03, Kelurahan Matawai, kepada wartawan, Sabtu (23/11/2013).

Saat memasuki warung, diakui Amin Daud, korban terlihat cukup lelah. Sesaat setelah berada di dalam warung, korban mengeluarkan sebatang rokok lalu mengisapnya dalam-dalam.

"Seusai mengisap rokoknya, korban membaringkan diri di atas sebuah bangku panjang karena warung ini hanya dioperasikan pagi hari," cerita Amin.

BERITA TERKAIT

Sesaat setelah hujan sudah reda, lanjut Amin Daud, dirinya sempat memanggil korban untuk bangun. Namun, tidak digubris korban yang sedang tertidur di atas bangku panjang, yang biasanya dipakai oleh para pelanggan.

"Saya mengira, korban kecapaian sehingga dibiarkan tidur terus. Saya kasih bangun tapi dia (korban) tidak bangun, jadi saya pikir mungkin tertidur. Anak saya yang telepon kasih tahu bilang dia (korban) meninggal.  Jadi, saya pulang ke sini. Saya datang sudah ada polisi tadi," tutur Amin.

Ketua RT 17, RW 06, Kelurahan Hambala, Yerimia Bayon, mengatakan, korban adalah salah satu warganya. Selain itu, korban juga masih merupakan tetangganya, masih terlihat segar pada Sabtu (23/11/2013) pagi. "Dia adalah pemulung dan kami masih bertetangga. Tadi pagi waktu keluar dari rumahnya, dia (korban) terlihat sehat," ujar Yerimia.

Sejumlah saksi mata yang ditemui di TKP mengatakan, korban baru diketahui meninggal dunia oleh sejumlah warga mendatangi lokasi itu untuk mengekses internet. Pasalnya, di sekitar lokasi tersebut disediakan wifi tanpa pasword yang bisa diakses secara gratis oleh pengunjung Taman Kota waingapu.

Namun, ketika mereka hendak mengambil tempat pada bangku pajang yang disediakan oleh pemilik warung, ternyata korban terlihat sudah dikerubuti lalat. Melihat itu, warga langsung menghubungi aparat Polres Sumba Timur.

"Mungkin dia kedinginan. Tadi kami datang lihat ada lalat yang kerumuni tubuhnya. Kami panggil-panggi tidak bangun. Mungkin dia  kedinganan," ujar salah satu saksi mata di TKP.

Disaksikan Pos Kupang di tempat kejadian perkara (TKP), Sabtu (23/11/2013), sekitar pukul 15.00 Wita, terlihat ratusan warga memadati lokasi itu. Mereka ingin menyaksikan dari dekat kondisi korban dan juga proses olah TKP yang dilakukan polisi. Usai melakukan olah TKP, korban dievakuasi oleh petugas ke ruang jenazah RSUD Umbu Rara Meha, Waingapu.

Tags:
Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas