Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Putus Cinta, Roy Panjat Tower Provider Walau Kondisi Kaki Diamputasi

Roy mencoba bunuh diri dengan memanjat tower provider di Kampung Guwosari, Kecamatan Jebres, Solo.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Putus Cinta, Roy Panjat Tower Provider Walau Kondisi Kaki Diamputasi
(Tribunnews/Hendra Gunawan)
BTS milik Telkomsel 

Laporan Tribun Jateng, Galih Permadi

TRIBUNNEWS.COM, SOLO-  Roy mencoba bunuh diri dengan memanjat tower provider di Kampung Guwosari, Kecamatan Jebres, Solo, Selasa (26/11/2013) sekitar pukul 06.00. Dia diduga frustasi setelah putus cinta dengan Rukmana  (20) yang sudah pacaran  selama 4 tahun

Tanpa Rukmana,  hidup Roy seakan sebatang kara karena sejak kecil Roy tidak tahu siapa ayah ibunya. “Sudah sejak kecil saya tidak punya ayah ibu, saya hidup di jalanan,” ujar warga adal Kabupaten Siak, Riau tersebut.

Roy berada di Solo karena menjalani kursus di Balai Besar Rehabilitasi Bina Daksa sejak Agustus lalu. Roy merupakan sosok difabel, Kaki Roy harus diamputasi ketika dia mengalami kecelakaan pada 2004 silam.

“Saya dikirim pemerintah Provinsi Riau untuk kursus di sini.  Selama hampir tiga bulan hubungan saya dengan Rukmana masih baik-baik saja. Tapi dua hari lalu Rukmana minta putus. Saya bingung. Rukmana semangat hidup saya,” kata Roy terbata-bata.

Sementara itu, teman dekat Roy, Hendri mengaku tidak tahu Roy mencoba bunuh diri. “Saya pagi itu masih melihat Roy mencuci baju. Setengah jam kemudian saya melihat Roy sudah memanjat tower,” ujarnya. Roy, kata Hendri, sempat bercerita tentang putusnya hubungan asmara. “Hal itu yang membuatnya termenung beberapa hari ini,” ujarnya. 

Tidak gampang membujuk Roy untuk turun. Roy meminta bisa pulang ke Riau. Anggota Tim SAR UNS dan Satuan Pemadam Kebakaran berhasil membujuk Roy untuk turun sekitar pukul 08.00.

BERITA TERKAIT

Kepala Bidang Program dan Advokasi Sosial, Balai Besar Rehabilitasi Bina Daksa, Parwoto mengatakan Roy merupakan siswa baru yang sedang mengambil kursus Teknik Bengkel. “Roy sebenarnya siswa periang dan terbuka. Pihak pengajar dan staf kami juga sempat curiga, Roy menjadi pendiam dua hari belakangan. Kalau ditanya selalu menghindar,” ujarnya.

Pihaknya, kata Parwoto, sudah menghadirkan psikiater untuk menemani Roy. “Roy ingin pulang ke Riau untuk menyelesaikan masalah ini. Kami sudah mengkomunikasikannya dengan dinas sosial untuk biaya kepulangan Roy," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas