Pasien Tumor Otak Ngamuk saat Dokter RSUD Soetomo Demo
Kisah memilukan pasien kala para dokter asyik mogok mendukung tiga rekannya yang divonis malapraktik, terus bermunculan.
Laporan Wartawan Surya Sri Handi Lestari
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kisah memilukan pasien kala para dokter asyik mogok dan menggelar demo mendukung tiga rekannya yang divonis malapraktik, Rabu (28/11/2013) kemarin, terus bermunculan.
Kali ini, kisah tersebut terjadi saat aksi doa bersama yang digelar para dokter di Instalasi Rawat Jalan (IRJ) RSU Dr Soetomo. Aksi itu, sempat diwarnai kericuhan dengan kedatangan seorang pasien yang marah-marah karena tidak segera dilayani.
Pasien yang kemudian diketahui bernama Uli Agus (43), asal Mojokerto, itu mengaku dirinya sudah datang jauh-jauh tapi begitu sampai ke IRJ, loketnya kosong. Begitu juga ketika dia mendatangi poli syaraf di lantai 2, juga menemukan kondisi poli kosong.
ia kemudian mendekat ke kerumunan dokter, yang sedang mengikuti doa bersama dan menyampaikan protesnya. "Hei para dokter, kok malah di sini. Aku sakit, jauh-jauh mau kontrol malah kosong," teriaknya.
Beberapa orang satpam dan polisi yang ada di IRJ langsung menarik tubuh Agus, membawa ke ruang pelayanan poli yang ada di lantai 1. Namun, Agus berontak yang meminta. Petugas jaga lantas menjelaskan, pasien akan dilayani setelah para dokter selesai doa bersama.
Emosi Uli Agus semakin memuncak, tapi dia dipaksa tetap berada di dalam poli. Seusai doa bersama, sekitar pukul 09.00 wib, para dokter itu kembali masuk ke ruangan masing-masing dan kembali melayani pasien.
Selain Uli Agus, banyak pasien yang mengeluhkan aksi para dokter ini. Pasien IRJ RSU dr Soetomo, Sukamti (54), mengatakan sempat merasa terganggu dengan penghentian pelayanan.
Meski demikian, dia lega karena pada pukul 09.00 WIB pelayanan sudah dibuka kembali. "Memang sempat kesal. Kami kan pasien yang membutuhkan pertolongan," ujarnya.
Sementara di rumah sakit swasta, para dokter juga tetap memberikan pelayanan. Hanya sebagai solidaritas, mereka tetap mengambil waktu untuk kumpul bersama dan berdoa.
"Kami memang tidak berdemo, tetapi kami istirahat sementara. Ini bentuk dukungan kami terhadap rekan seprofesi yang sedang dalam masalah," jelas dr Daniel Ponco, Direktur Medik Rumah Sakit Katolik St. Vincentius a Paulo (RKZ) Surabaya.