TKI Ilegal Terbanyak Berasal Dari Gowa
Tenaga kerja Indonesia (TKI) tidak sedikit yang memilih pergi tanpa surat-surat dokumen resmi. Di Kabupaten Gowa
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Wartawan Tribun Timur Uming
TK
TRIBUNNEWS.COM SUNGGUMINASA,- Tenaga kerja Indonesia (TKI) tidak sedikit yang memilih pergi tanpa surat-surat dokumen resmi. Di Kabupaten Gowa misalnya menjadi penyuplai TKI yang berangkat terbanyak tanpa dokumen resmi.
Hal ini diutarakan Kepala Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Makassar, Agus Bustami saat acara Sosialisasi Penempatan dan perlindungan TKI melalui media tradisional di Balla Lompoa Gowa, Sabtu (30/11).
"Sejak 2008 TKI kita itu ada 70 persen yang ilegal atau istilahnya pergi sendiri. Dan Gowa terbanyak memang yang TKI-nya paling banyak pergi sendiri (ilegal)," ujarnya usai kegiatan yang juga dihadiri Wakil Bupati Gowa, Abbas Alauddin dan perwakilan dari BNP2TKI pusat, Risal Bastari.
Hal ini dikarenakan faktor budaya atau pengaruh keluarga yang sudah lama bekerja diluar negeri sebagai TKI sehingga ketika keluarga lainnya diajak untuk bekerja diluar dengan gaji besar mereka tidak akan berpikir dua kali dan tidak memperhatikan prosedur pengiriman TKI yang resmi.
"Yah itulah lemahnya sosialisasi pemerintah kepada warga. Sama halnya seperti keluarga kita yang mengajak, yang pasti sudah berpengalaman bekerja disana, kita tentu akan lebih mempercayai mereka daripada yang lain. Karena tidak sedikit juga TKI kita yang sukses menjadi polisi dan tenaga ahli sebuah perusahaan dengan gaji Rp 6 juta/bulan. Siapa yang tidak mau. Sehingga ikut prosedur dari pemerintah sudah tidak penting lagi," tambahnya.
Untuk itulah saat ini BNP2TKI akan mendorong pemerintah untuk mulai melakukan sosialisasi-sosialisasi yang berkaitan dengan cara prosedur benar sesuai aturan. Agar TKI bukan hanya dikenal sebagai buruh tetapi menjadi tenaga kerja yang berkualitas.
Dalam kegiatan sosialisasi tersebut pernyataan tentang nasib TKI lainnya dipertanyakan seorang tamu. Warga tersebut memberikan pandangan bahwasannya banyaknya angka TKI yang dikirm keluar negeri menjadi bukti pimpinan daerahnya gagal dalam menciptkan lapangan kerja.
Namun hal itu ditanggapi santai oleh Agus Bustami. Menurutnya selama ini pemerintah tidak pernah memaksa warganya untuk berangkat sebagai TKI. Hanya memfasilitasi.
Kabupaten Gowa menjadi wilayah terbanyak bahkan untuk kawasan Indonesia timur yang mengirim TKI ke luar negeri. Tahun 2012 tercatat ada 1.892. Sedangkan 2013 mengalami penurunan sebanyak 1.300.
Han ini turut membuat tingkat pengangguran di Gowa juga turun dari 7,5 persen menjadi 6,6 persen hingga tahun 2013.
Kadinsosnakertrans, Syamsuddin Biddol mengatakan bahwa sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), kabupaten Gowa memiliki target penurunan angka pengangguran, dan menurutnya target tersebut tercapai.
"Untuk itulah kami juga mengundang investor masuk menciptkan lapangan kerja. Mendorong sektor swasta masuk untuk investasi sehingga penurunan angka pengangguran juga bisa meningkat," paparnya.(Won)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.