Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

ITS Stop Penggunaan Botol Plastik Kemasan

"Tetapi harus membayar dengan harga yang lebih murah,"kata Doddy, panggilan Ahmad Rusdiansyah.

zoom-in ITS  Stop Penggunaan Botol Plastik Kemasan
Warta Kota/Adhy Kelana
Seorang pekerja sedang melakukan bongkar muat air mineral di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (3/12/2013). Harga air mineral galon mengalami kenaikan Rp 1.000 per galon di tingkat pedagang, dari Rp 15.000 menjadi Rp 16.000. Warta Kota/Adhy Kelana 

Laporan Wartawan Surya, Sugiharto

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Botol plastik minuman kemasan akan sulit ditemukan di kampus Institut Teknologi 10 November (ITS) Surabaya.

Kampus ini melakukan gerakan pemakaian  10.000 tumbler saat kegiatan tahunan Gugur Gunung yang digelar, Sabtu (6/12/2013).

Tumbler atau wadah minuman pengganti plastik ini dibagi-bagikan kepada 10.000 mahasiswa yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan.

Kepala Badan Koordinasi Pengendalian dan Komunikasi Program ITS Ahmad Rusdiansyah mengungkapkan, pengadaan tumbler ini berkat kerjasama himpunan mahasiswa se ITS dengan industri.

Dalam pemakaiannya nanti, masing-masing himpunan menyediakan dispenser yang berisi air isi ulang untuk mahasiswa.

Jika mahasiswa membutuhkan air, maka tinggal mengisi tumblernya di dispenser tersebut.

BERITA REKOMENDASI

"Tetapi harus membayar dengan harga yang lebih murah,"kata Doddy, panggilan Ahmad Rusdiansyah.

Selain mengurangi penggunaan botol plastik, pengadaan tumbler ini juga bisa dimanfaatkan himpunan untuk membiayai aktivitasnya sehingga lebih produktif.

"Kami berharap kegiatan ini meluas sehingga pada akhirnya tidak ditemukan lagi sampah botol plastik di ITS,"katanya.

Selain pembagian tumbler, kegiatan gugur gunung ke enam juga dilakukan penanaman bibit pohon untuk penghijauan kampus.

Kegiatan ini menggerakkan seluruh maba angkatan 2013.
Ketua Pelaksana Gugur Gunung Detak Yan Pratama mengatakan penanaman pohon akan dikonsentrasikan di jalur tengah dan pintu keluar ITS.


Kegiatan ini diikuti 5.500 mahasiswa, dosen serta pihak-pihak terkait.

Ada 1.100 bibit pohon setinggi dua meter yang ditanam ramai-ramai sepertu pule, mahoni, sukun, jambu air dan matoa.

"Ada 100 bibit matoa akan kami  tanam di sekitar Graha ITS sehingga beberapa tahun kemudian di sana akan menjadi hutan matoa,"kata Detak.

Penanaman ribuan pohon ini merupakan realisasi program Eco Campus yang telah dicanangkan sejak beberapa tahun lalu.

Selain itu, ITS di bawah koordinasi BKPKP juga berhasil melaksanakan program Urban Farming sejak tiga tahun lalu.

Berbagai sayuran organik seperti bayam merah, kangkung, pare dan terong dihasilkan dari kegiatan ini.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas