Museum HAM 'Omah Munir' Diresmikan Minggu Pagi Ini
Museum HAM yang diberi nama Omah Munir, bakal diresmikan di Jalan Bukit Berbunga 02, Kota Batu, Minggu (8/12/2013).
Laporan Wartawan Surya David Yohanes
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Museum hak asasi manusia yang diberi nama Omah Munir, bakal diresmikan di Jalan Bukit Berbunga 02, Kota Batu, Jawa Timur, Minggu (8/12/2013) pukul 10.00 wib pagi ini.
"Nama Omah diambil dari bahasa lokal (Jawa). Ini menunjukan bahwa keberadaan museum ini, tidak mengabaikan kearifan setempat," terang Direktur Omah Munir Luthfi J Kurniawan, Sabtu (7/12/2013).
Omah Munir, kata dia, sebagai penanda perjuangan aktivis HAM Munir yang tewas dibunuh. Soft Launching Omah Munir, Sabtu, diisi dengan orasi budaya serta testimoni sejumlah aktivis HAM tanah air.
Orasi budaya diisi oleh Raja Monolog Butet Kertarajasa dan Ekonom Faisal Basri. Sementara testimoni, diisi tujuh aktivis HAM dari Jakarta, Surabaya, dan Malang.
"Museum ini akan menjadi penanda kondisi HAM di Indonesia. Di sini juga akan mejadi pusat pendidikan HAM di Indonesia," tambah Luthfi.
Sejumlah pejabat, menyatakan akan menghadiri seremoni pembukaan Omah Munir. Antara lain Dirjen HAM Kemeterian Hukum dan HAM Lukman Halim Saifudin, Komisioner Komnas HAM, dan Perwakilan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dan, Prof Mukti Fajar yang dikenal sebagai guru almarhum Munir.
"Di sini siapa saja boleh belajar memahami HAM sehingga tidak ada lagi alasan segala sesuatunya bersembunyi di balik HAM," pungkas Luthfi.